Harga Bitcoin Diprediksi akan Terus Anjlok, Mungkinkah?

Rabu, 25 Mei 2022 - Raden Yusuf Nayamenggala

SEMPAT menembus angka USD 60 ribu atau sekitar Rp878 juta, saat ini nilai Bitcoin berada di kisaran USD 30 ribu atau sekitar Rp439 juta. Menurut prediksi kabarnya sulit untuk naik kembali. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa harga Bitcoin nantinya akan terus menurun lebih dalam.

Menurut Chief Investmen Officer Guggenheim Scott Minerd, memprediksi bahwa Bitcoin bisa saja nantinya turun hingga level USD 8 ribu atau sekitar Rp117 juta. Apabila prediksi itu benar, maka terjadi penurunan sekitar 70 persen dari nilai Bitcoin saat ini.

Baca Juga:

El Salvador Menambang Bitcoin Pakai Gunung Berapi

Banyak investor uang kripto yang akan merugi apabila nilai Bitcoin terus turun (Foto: Pixabay/sergeitomakov)

"Bila turun di bawah USD 30 ribu (Rp439 juta) secara konsisten, maka USD 8 ribu (Rp117 juta) adalah ujung akhirnya. Jadi saya pikir masih ada banyak ruang untuk penurunan bitcoin, khususnya karena the Fed," kata Minerd seperti yang dikutip dari laman CNBC.

Lebih lanjut Minerd menjelaskan, merujuk pada kebijakan dari US Federal Reserve yang menaikan suku bunga serta memperketat kebijakan moneter, maka bila turun di bawah USD 30 ribu, Bitcoin akan susah naik kembali secara substansial.

Nilai Bitcoin turun hingga 24 persen hanya dalam sebulan terakhir. Apabila prediksi Minerd benar bahwa harga Bitcoin tidak dapat tertolong, tentunya banyak investor uang kripto yang akan mengalami kerugian.

Baca Juga:

CEO Twitter Berharap Bitcoin Bisa Ciptakan Perdamaian Dunia

Bitcoin dan Ethereum merupakan salah satu mata uang digital yang diprediksi akan bertahan lama (Foto: Pixabay/david-mcbee)

Bahkan, Minerd menilai bahwa kebanyakan uang kripto yang ada saat ini adalah 'sampah'. Namun, khusus untuk Bitcoin dan Ethereum akan bertahan lama.

"Kebanyakan mata uang kripto itu bukanlah mata uang, itu sampah. Saya pun menilai kita belum bisa melihat pemain kripto yang paling dominan pada saat ini," ujarnya.

Minerd mengilustrasikan kejadian dotcom bubble di awal tahun 2000-an. Kala itu Yahoo dan America Online dipandang sebagai yang paling sukses. Namun, pemain lain seperti Amazon lah yang paling bersinar. Hal itu mungkin akan muncul di dunia kripto masa depan, di mana Bitcoin tidak lagi menjadi yang paling dominan. (Ryn)

Baca Juga:

Elon Musk Ingin Bitcoin Ramah Lingkungan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan