Hanura Tak Setuju Pilpres dan Pileg Digabung
Minggu, 01 Maret 2020 -
Merahputih.com - Partai Hanura berharap pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif mendatang tidak digabung lantaran pelaksanaannya cukup rumit.
"Yang jelas Partai Hanura kurang setuju bila pilpres dan pileg pelaksanaannya digabung," ujar Sekretaris Jenderal DPP Partai Politik Hanura, I Gede Pasek Suardika, Minggu (1/3).
Baca Juga:
Dianggap Kaburkan Persoalan Pendidikan, Gerindra Kritik Wacana Penghapusan UN
Ini terbukti pada penggabungan pilpres dan pileg lalu banyak korban jiwa. Sehingga itu tidak boleh terulang lagi.
Sebaiknya pilpres tersendiri begitu juga pileg untuk memudahkan penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Hal ini karena akan menyulitkan penyelenggara pemilu itu sendiri," tambah dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan beberapa rekomendasi politik yang bisa dilakukan oleh partainya selama lima tahun ke depan.
Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Paripurna II, Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).
Baca Juga:
Gerindra Kaget Akun Twitter Resmi Partainya Update Status Dukung LGBT
Salah satu rekomendasinya yakni perubahan Undang-Undang Pemilu terkait pemisahan penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).
"Partai Golkar perlu memperjuangkan perubahan UU Pemilu, memisahkan kembali antara pileg dan pilpres serta penyempurnaan sistem pemilu yang membuka peluang bagi kemenangan Partai Golkar di dalam Pemilu," kata Airlangga. (*)