Hanura Tak Setuju Pilpres dan Pileg Digabung

Sekjen DPP Partol Hanura I Gede Pasek Suardika (Antara/Ujang)
Merahputih.com - Partai Hanura berharap pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif mendatang tidak digabung lantaran pelaksanaannya cukup rumit.
"Yang jelas Partai Hanura kurang setuju bila pilpres dan pileg pelaksanaannya digabung," ujar Sekretaris Jenderal DPP Partai Politik Hanura, I Gede Pasek Suardika, Minggu (1/3).
Baca Juga:
Dianggap Kaburkan Persoalan Pendidikan, Gerindra Kritik Wacana Penghapusan UN
Ini terbukti pada penggabungan pilpres dan pileg lalu banyak korban jiwa. Sehingga itu tidak boleh terulang lagi.
Sebaiknya pilpres tersendiri begitu juga pileg untuk memudahkan penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Hal ini karena akan menyulitkan penyelenggara pemilu itu sendiri," tambah dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan beberapa rekomendasi politik yang bisa dilakukan oleh partainya selama lima tahun ke depan.
Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Paripurna II, Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).
Baca Juga:
Gerindra Kaget Akun Twitter Resmi Partainya Update Status Dukung LGBT
Salah satu rekomendasinya yakni perubahan Undang-Undang Pemilu terkait pemisahan penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).
"Partai Golkar perlu memperjuangkan perubahan UU Pemilu, memisahkan kembali antara pileg dan pilpres serta penyempurnaan sistem pemilu yang membuka peluang bagi kemenangan Partai Golkar di dalam Pemilu," kata Airlangga. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Arah Politik Hanura Bakal Diputuskan Dua Hari ke Depan

Oso Harap Ada Regenerasi Ketua Umum di Hanura
Wacana Presidential Club Prabowo, Hanura: Gimmick dan Muslihat ke Publik
Partai Hanura Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024
Sejumlah Caleg Kehilangan Kursi, Partai Hanura Ajukan PHPU ke MK
Hanura Sebar 1,6 Juta Kader di TPS Pemilu 2024

OSO Optimis Mahfud MD Tampil Hebat Saat Debat

OSO Sebut TNI-Polri Berkhianat Jika Berpihak Kepada Salah Satu Paslon Pilpres
Ketum Partai Hanura Sebut Ganjar sebagai Figur Pemimpin bagi Rakyat
OSO Bantah Ada Arahan Khusus dari Jokowi Terkait Pilpres 2024
