Hamas Ogah Lakukan Pelucutan Senjata dan Tolak Keluar Dari Gaza

Rabu, 19 Februari 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Lembaga penyiaran publik Israel KAN melaporkan bahwa kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu telah memutuskan untuk memulai pembicaraan pekan depan terkait fase kedua kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Namun, hal itu bergantung pada pengusiran Hamas dari Gaza dan demiliterisasi wilayah tersebut.

Namun, Kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada Selasa malam (18/2) menegaskan, mereka menolak segala upaya pelucutan senjata atau pengusiran dari Jalur Gaza.

Hamas menekankan bahwa setiap pengaturan masa depan untuk wilayah tersebut harus diputuskan melalui konsensus nasional Palestina.

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyebut tujuan Israel untuk mengusir kelompok itu dari Gaza sebagai “perang psikologis yang konyol.”

Baca juga:

Hamas Tuduh Israel Langgar Perjanjian Gencatan Senjata, Halangi Evakuasi Pasien

“Penghapusan (kelompok) perlawanan dari Gaza atau pelucutan senjatanya adalah hal yang tidak dapat diterima,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Hamas akan membebaskan enam sandera Israel dan memulangkan empat jenazah sandera sesuai kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan dengan Israel.

"Telah disepakati untuk membebaskan enam sandera Israel pada Sabtu sesuai perjanjian tahap pertama kesepakatan Gaza," ujar pemimpin Hamas di Gaza Khalil Al-Hayya dalam rekaman pidato.

Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu berada di antara enam sandera yang akan dibebaskan. Pemimpin Hamas tersebut juga mengatakan akan menyerahkan empat jenazah sandera Israel. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan