Gubernur Ahok Diingatkan untuk tidak Halalkan Segala Cara

Jumat, 28 Agustus 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Megapolitan - Relokasi warga Kampung Pulo dan rencana pemindahan warga Bidara Cina serta Bukit Duri masih terus menuai kontroversi. Mantan Aktivis Partai Bintang Reformasi (PBR), Bursah Zarnubi mengingatkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk tidak menghalalkan segala cara untuk memuluskan keinginannya.

"Jangan halalkan segala cara untuk mensukseskan kehendak, apa lagi dengan jalan kekerasan," tegasnya, kepada merahputih.com, di Jakarta, Kamis (27/8).

Bursah menilai selama menjadi Gubernur, Ahok telah menunjukan sikap arogansi yang berlebihan didepan rakyat. Sebut saja ucapan Ahok yang menyebut warga Waduk Pluit sebagai antek Komunis, warga kampung Pulo sebagai warga liar.

"Penggusuran rakyat kecil tanpa ada dialog dengan warga merupakan tindakan Ahok yang menghalalkan segala cara," sambung pentolan aktivis HMI Jakarta 1980-1990-an tersebut.

Apalagi, penggusuran itu disertai dengan bentrokan yang menyebabkan warga terluka.

"Sudah dihina, dipentungin, tidak diganti rugi pula, Itu yang tidak pantas," kata pendiri LSM Humanika ini.

Untuk itu Bursah mengingatkan Ahok Untuk lebih berhati-hati dalam berucap dan bertindak.(fdi)

 

Baca Juga:

Aktivis dan Tokoh Nasional Bakal Demo di Rumah Dinas Ahok

Mencegah Sentimen Rasial, Aktivis Minta Ahok Jaga Mulut

Arogansi Ahok Dinilai Sebabkan Sentimen terhadap Etnis Tionghoa

Etnis Tionghoa Kampung Pulo Kecam Ahok

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan