Google Trends Periode 30 Maret Prabowo Lebih Populer Dibanding Jokowi

Minggu, 31 Maret 2019 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Direktur Konten Komunikonten M. Samsul Arifin mengatakan di media sosial periode 30 Maret 2019, Prabowo lebih banyak dibicarakan dibanding Jokowi.

"Untuk Prabowo, sentimen positif sebesar 41,82 persen, sentimen negatif 15,53 persen, dan 42,65 persen netral. Sedangkan untuk Jokowi, sentimen positif 48,34 persen, sentimen negatif 16,2 persen, dan 35,46 persen netral," kata Samsul Arifin di Depok, Sabtu (30/3).

Kemudian, lanjut dia, hasil penelusuran Komunikonten (Institut Media Sosial dan Diplomasi) di Google Trends periode 30 Maret 2019 untuk 4 jam terakhir, yang dilihat sekitar pukul 23.00 WIB, Prabowo Subianto lebih populer dibanding Joko Widodo. Popularitas Prabowo memuncak pada pukul 20.44 WIB.

Jokowi dan Prabowo
Jokowi dan Prabowo saat debat keempat capres di Jakarta (Foto: antaranews)

Menurut dia juga, warganet mengapresiasi pernyataan kedua capres itu. Harapannya, elite dan masyarakat Indonesia yang telah terpolarisasi ke dalam dua kubu agar bisa meneladani dua sahabat tersebut.

Sebelumnya adanya sesi debat, Jokowi dan Prabowo mengaku sering difitnah. Prabowo difitnah mendukung khilafah, melarang tahlilan, dan tidak pancasilais, meski pernah mempertaruhkan nyawa untuk NKRI. Jokowi juga mengaku selama 4,5 tahun ini difitnah 'Pak Jokowi PKI'.

BACA JUGA: Yenny Wahid Sebut Prabowo Salah Baca dan Artikan Data

Debat Capres, BPN Kompak Beri Skor Telak untuk Kemenangan Prabowo Subianto

Kampanye di Makassar, Jokowi: Jangan Pernah Remehkan TNI

"Jokowi menyampaikan bahwa rantai persahabatan dengan pesaingnya itu tidak akan putus. Prabowo menegaskan persaudaraan di antara keduanya tidak akan putus. Penyataan dua Capres ini mendinginkan suhu Pilpres 2019 yang sempat panas," jelasnya.

Proses kampanye politik seringkali dilakukan secara dramatis. Di depan publik, mereka tampak gontok-gontokan, padahal di luar itu bersahabat dan bersalam-salaman seperti saudara. Karena itu, Samsul mengajak masyarakat Indonesia agar tidak terjebak pada konflik tersebut.(Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan