Arkeolog Menemukan Gua Bangsa Maya Kuno di Meksiko, Tebak Usianya?

Jumat, 17 April 2020 - Leonard

DI bawah reruntuhan Maya Chichen Itza di Meksiko, para arkeolog menemukan sebuah goa yang penuh dengan artefak. Diperkirakan artefak tersebut setidaknya sudah berusia 1.000 tahun.

Lebih dari 150 peninggalan kuno ditemukan di sekelompok ruang goa bawah tanah yang disebut Balamkú. Lokasinya sekitar 1,5 km dari El Castillo yang terkenal, atau Kuil Kukulcan. Benda-benda itu berupa pembakar dupa hingga piring dan mangkuk yang berasal dari sekitar 700 hingga 1000 masehi lalu.

Baca lagi:

Ekskavasi Situs Yomokho Ungkap Kehidupan Danau Sentani Ribuan Tahun Lalu

1
Merupakan penemuan paling penting dalam sejarah kota Maya kuno (Foto: nationalgeographic)

Institut Nasional Antropologi dan Sejarah (INAH) Meksiko mengatakan penemuan tersebut salah satu paling penting dalam sejarah penyelidikan kota Maya kuno. Menurut National Geographic, penjelajah INAH bernama de Anda mengaku harus melalui terowongan yang sempit selama berjam-jam demi menemukan goa tersebut.

"Aku tidak bisa bicara, aku mulai menangis. Saya telah menganalisis sisa-sisa manusia di [Chichén Itzá's] Sacred Cenote, tetapi tidak ada yang sebanding dengan sensasi yang saya lewati, sendirian, untuk pertama kalinya di gua itu," kata de Anda.

Baca juga:

Arkeolog Papua Hari Suroto Sarankan Mumi Yamen Silok Dikonservasi

2
Balamkú pertama kali ditemukan oleh petani pada tahun 1966 (Foto: nationalgeographic)

De Anda dan timnya awalnya mencari sumur suci dengan beringsut melalui serangkaian goa. "Akses yang sulit dan morfologi goa memperburuk kualitas suci gua yang menunjukkan bahwa itu merupakan konteks ritual murni," kata arkeolog Pedro Francisco Sánchez Nava, koordinator nasional arkeologi di INAH, saat konferensi pers.

Sementara artefak di Balamkú tetap tak tersentuh selama berabad-abad, mereka telah dilihat oleh sepasang mata lain dalam 100 tahun terakhir. Para petani pertama kali menemukan Balamkú pada tahun 1966, dan segera setelah itu, seorang arkeolog bernama Víctor Segovia Pinto memutuskan untuk menjelajahi goa-goa itu.

National Geographic mencatat bahwa Pinto melaporkan kekayaan arkeologis situs tersebut, tetapi memilih untuk tidak menggalinya. Sebaliknya, untuk alasan yang tidak diketahui, ia meminta petani menutup pintu masuk. Pintu itu tetap tersegel sampai tahun lalu, ketika de Anda membukanya untuk mulai berburu tabel air.

"Balamkú akan membantu menulis ulang kisah Chichen Itza, di Yucatán," kata Anda. "Ratusan artefak arkeologis, termasuk tujuh persembahan yang didokumentasikan sejauh ini berada dalam kondisi pelestarian yang luar biasa. Karena konteksnya tetap tertutup selama berabad-abad," tukas de Anda. (lgi)

Baca juga:

Balai Arkeologi Temukan Papan Batu hingga Tangga Peninggalan Megalitik di Bukit Yomokho Papua

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan