Gereja Santo Paulus Solo Terapkan Prokes Ketat saat Misa Natal

Kamis, 16 Desember 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Romo Kepala Paroki Santo Paulus Kleco, Emmanuel Nuwa sudah tampak sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangan para Jemaat misa Natal yang akan berlangsung pekan depan.

Ia tampak menyusuri setiap sudut gereja terutama bagian tempat duduk jemaat. Penyekatan kursi gereja dan melengkapi alat pelindung diri (APD), berupa masker dan hand sanitizer pun menjadi perhatiannya. Situasi pandemi yang mengharuskan aturan jaga jarak di dalam tempat ibadah harus diberlakukan.

Baca Juga

Pemkot Solo Siapkan Dua Lokasi Isoter untuk Pendatang yang Positif COVID-19

Jam dinding di gereja menunjukkan pukul 08.00 WIB. Nuwa tiba-tiba menghentikan aktivitasnya mengecek kesiapan fasilitas tempat ibadah misa Natal.

Tak disangka, tim Satgas COVID-19 datang untuk melakukan kesiapan gereja dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Saat tim melakukan pengecekan menemukan adanya kekurangan yang belum dimiliki gereja, yakni QR barcode aplikasi PeduliLindungi.

Padahal, berdasarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 067/4904 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 serta Pencegahan Penanggulangan COVID-19 pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 di Kota Solo.

Ditegaskannya pelaksanaan ibadah Natal, gereja diminta menggunakan aplikasi PeduliLindungi pada saat masuk dan keluar dari gereja. Jemaat yang diperkenankan masuk gereja harus masuk kategori kuning dan hijau.

"Ya benar gereja kami belum dilengkapi PeduliLindungi," kata Romo Nuwa pada MerahPutih.com, Kamis (16/12).

Meskipun demikian, ia sedikit lega setelah Satgas COVID-19 Solo memberikan solusi dengan memfasilitasi gereja untuk dibuatkan barcode aplikasi PeduliLindungi dengan mengajukannya Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Belum, kami belum punya aplikasi itu. Terima kasih sekali kepada Pak Wali yang akan membantu memfasilitasi pengajuan itu,” ujar dia.

Selama belum ada fasilitas PeduliLindungi, kata dia, gereja tetap menerapkan prokes ketat. Di mana hanya warga yang mendapatkan kartu misa yang bisa mengikuti ibadah. Sedangkan yang tidak memiliki kartu misa, petugas gereja tidak akan membolehkan masuk.

“Mereka yang boleh ikut misa adalah yang benar-benar sehat. Bagi anda yang tidak sehat bisa mengikuti misa live streaming," ucap dia.

Baca Juga

Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Solo Sasar 5.000 Penerima

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka membenarkan hampir semua gereja di Solo belum menerapkan PeduliLindungi. Padahal, sesuai SE Wali Kota Solo selama Natal gereja harus menggunakan PeduliLindungi untuk screening jemaat.

"Kita akan bantu fasilitasi pembuatan barcode aplikasi PeduliLindungi. Ini sangat penting agar ibadah bisa dijalankan dengan baik," kata Gibran.

Dengan semakin mendekatinya perayaan Natal, suami Selvi Ananda itu menjamin bahwa barcode untuk aplikasi PeduliLindungi di gereja akan segera tersedia.

Hanya saja jika ternyata QR barcode itu hingga pelaksanaan misa kebaktian Natal belum turun, ia pun memastikan tidak ada masalah karena masing-masing gereja telah memiliki standar operational procedure (SOP) prokes yang ketat.

"Kita pinginnya berjalan dengan baik, warga dan masyarakat Kota Solo yang beribadah Natal di sini bisa nyaman gitu aja, kita pastikan semuanya aman, nyaman,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gibran mengaku terkesan dengan penerapan prokes di Gereja Santo Paulus yang cukup ketat. Menurutnya, para jemaat gereja tersebut difasilitasi dengan kartu misa khusus sehingga jika jemaat tidak membawa kartu tersebut maka dipastikan tidak masuk untuk mengikuti peribadatan di dalam gereja.

"Ada fasilitas live streaming juga bagi jemaat yang tidak enak badan. Yang jelas semua gereja di Solo sudah sangat baik dan diterapkan prokes 5M jauh sebelum Natal,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

4,8 Juta Pemudik Masuk Jateng Saat Nataru, 5 Persen Lewat Solo

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan