Ganjil Genap di Jakarta Tetap Berlaku di Tengah Ledakan Kasus Omicron
Sabtu, 22 Januari 2022 -
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta untuk meniadakan sistem ganjil genap (gage) karena untuk mencegah penyebaran COVID-19 varian Omicron.
Tetapi, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya hingga saat ini belum ada komunikasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait wacana peniadaan kebijakan ganjil-genap.
Baca Juga
Kata Pemprov DKI Soal Usulan Meniadakan Ganjil Genap di Tengah Penyebaran Omicron
Dengan demikian, penindakan hukum terhadap kendaraan yang melanggar kawasan ganjil-genap tetap berjalan seperti biasa.
"Belum ada wacana," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Jumat (21/1).
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menegaskan kebijakan ganjil-genap untuk mengendalikan mobilitas masyarakat seiring peningkatan kasus COVID-19 termasuk varian omicron di Ibu Kota.
Karena itu, kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, untuk saat ini kebijakan pembatasan kendaraan dengan pelat nomor ganjil-genap tetap diberlakukan di 13 ruas jalan dengan dua periode waktu setiap hari kerja terkecuali hari libur nasional.
"Perlu dipahami, penerapan ganjil-genap saat ini bukan dalam rangka memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke layanan angkutan umum tetapi lebih kepada pengendalian mobilitas," kata Syafrin.
Baca Juga
Kasus Omicron di DKI Merangkak Naik, Ganjil Genap Diminta Ditiadakan
Hal itu bertujuan agar jangan sampai yang teridentifikasi rawan menjadi titik keramaian dan kerawanan baru terlebih saat ini penyebaran varian omicron semakin meningkat.
Karena itu, kebijakan ganjil-genap di 13 ruas jalan tetap dipertahankan untuk dilaksanakan dalam periode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2, Level 1 ataupun Level 3.
DKI Jakarta kembali mencatatkan penambahan kasus varian Omicron. Pada Jumat (21/1), jumlah kasus secara kumulatif mencapai 1.177 dan masih didominasi kasus impor.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam siaran pers Pemprov DKI.
"Dari 1.177 orang yang terinfeksi, sebanyak 827 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 350 lainnya adalah transmisi lokal," kata Dwi.
Sementara itu jumlah kasus aktif mengalami peningkatan sebanyak 834 kasus, sehingga totalnya menjadi 6.476 kasus. Dari angka tersebut, 4.633 atau 71,5 persen merupakan transmisi lokal. (Knu)
Baca Juga