Gagasan Pasangan Ridwan Kamil-Suswono Tarik Dominasi Ketertarikan Publik
Sabtu, 12 Oktober 2024 -
MerahPutih.com- Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menempati posisi teratas. Yakni mendapatkan 52,6 persen berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO).
Elektabilitas RIDO meninggalkan jauh rivalnya yakni Pramono Anung-Rano Karno di 27,1 persen, dan Dharma-Kun 2,7 persen.
Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan, dengan kondisi elektabilitas RIDO yang unggul signifikan dari kandidat lainnya, emmungkinkan RIDO keluar sebagai pemenang pada Pilkada DKI Jakarta 2024 November mendatang.
“Jika membaca perubahan-perubahan yang ada, juga durasi kampanye yang pendek, memungkinkan RIDO akan keluar sebagai pemenang di Pilkada Jakarta,” kata Dedi, Sabtu (12/10).
Baca juga:
Bawaslu Sebut Bagi-Bagi Sembako sebagai Pelanggaran Pemicu Kerawanan saat Pilkada 2024
Dalam temuan IPO, elektabilitas kandidat dipengaruhi oleh performa debat kandidat yang sudah digelar di Jakarta. Setidaknya, ada 43 persen calon pemilih yang menyaksikan debat kandidat menjadikan gagasan calon gubernur sebagai alasan menentukan pilihan.
Pemilih di Jakarta termasuk yang dominan dalam menjadikan debat sebagai referensi pilihan.
"Sehingga menjalani debat dengan serius serta mempromosikan program dengan baik, akan berdampak pada elektabilitas," lanjut Dedi.
Dalam paparan IPO terdapat 57,3 persen publik Jakarta menyatakan tertarik dengan gagasan RIDO dalam debat, kemudian disusul Pramono-Rano dengan tingkat ketertarikan publik pada gagasanya sebesar 27,4 persen dan Dharma-Kun hanya memperoleh 1,9 persen.
Baca juga:
Banyak Purnawirawan Maju Pilkada, KSAD Tegaskan Mereka Tidak Punya Jalur Komando
"Sementara ini, pasangan Ridwan Kamil-Suswono mendominasi ketertarikan publik pada gagasan mereka, setidaknya tingkat ketertarikan itu bisa saja menjadi penguat pemilih untuk menjatuhkan pilihan pada RIDO,” tegas Dedi.
Metode survei yang digunakan IPO metode multistage random sampling (RMS) dengan toleransi kesalahan (margin of error) ±2.50% dengan tingkat kepercayaan 95%. Responden berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.
Jumlah sampel sebanyak 800 orang. Teknik pengambilan data dengan melakukan wawancara secara langsung, dilakukan pada 21-27 September 2024. (Knu)