Filipina dan Afganistan Dianggap Paling Berbahaya bagi Jurnalis
Senin, 04 Mei 2015 -
MerahPutih Nasional - Jurnalis atau wartawan menjadi impian bagi sebagian orang. Jurnalis bisa mendapat perlakuan khusus, gaji yang memadai, dan kerap bertemu dengan orang penting. Faktanya, tak semua negara aman bagi profesi buruh pena itu. Filipina dan Afganistan menjadi bukti negara paling ditakuti kalangan wartawan.
Filipina ditakuti lantaran negara tetangga Indonesia ini pernah membantai lebih dari 40 buruh tulis pada tahun 2010-2011 lalu. Seorang gubernur di Filipina Selatan rupanya tak senang wartawan berkeliaran di daerah kekuasaannya.
"Di Filipina selatan, Maguindanao Massacre lebih dari 40 wartawan di bantai karena meliput Pilkada, di mana gubernur terpilih tidak suka wartawan dan wartawan ditembaki," ujar President of Southeast Asia Press Alliance (SEAPA) Eko Maryadi, kepada Merahputih.com, di kantor Dewan Pers, Jakarta, Senin (4/5).
Selain di Filipina, lokasi paling berbahaya bagi profesi buruh tulis adalah Afganistan. Di negara yang tengah menghadapi krisis itu kerap terjadi pembantaian, dan wartawan selalu menjadi korban.
"Di Afganistan, Peshawar, Karachi pembantaian terjadi setiap hari dan wartawan selalu jadi korban," tandasnya. (mad)
Baca Juga:
Wartawan Trans Corp dan Net TV Dilarang Liput Kaukus Penyelamat Demokrat
Wah, Wartawan Koran Profesi Terburuk 2015
Aksi Aliansi Jurnalis Independen Surabaya di Hari Buruh Sedunia