Fadli Zon Sebut PBB Batu Sandungan Perdamaian di Palestina

Senin, 29 April 2024 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Segala bentuk inisiatif yang menghambat perdamaian dan kemerdekaan Palestina termasuk gagasan untuk normaliasi hubungan dengan Israel mendapar pertentangan dari Ketua BKSAP DPR, Fadli Zon.

Fadli Zon juga menyayangkan sikap AS yang menggunakan hak veto untuk menggagalkan usulan Palestina sebagai Anggota Penuh PBB pada Sidang DK PBB, 18 April 2024 lalu. Menurutnya, DK PBB justu menjadi penghambat bagi upaya perdamaian di Palestina.

Baca juga:

Mesir Tegaskan Tolak Pemindahan Warga Palestina

"Tidak berlebihan kalau kita sebut PBB sebagai batu sandungan bagi upaya perdamaian di Palestina. Lembaga (PBB) itu dibuat untuk menciptakan perdamaian tapi justru malah jadi anti-perdamaian dan tidak berperan sebagai mediator atau peace builder,” ungkap Politisi Partai Gerindra tersebut dalam keterangannya, Senin (27/4).

Pernyataan tersebut disampaikan Fadli Zon dalam lanjutan Konferensi Liga Parlemen Al-Quds (League of Parliamentarians for Al-Quds) yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, Sabtu (27/4).

Baca juga:

Pekerja Bantuan Asal Belgia di Rafah Tewas Akibat Serangan Udara Israel

Fadli Zon menyebut, Israel tidak memiliki niatan untuk patuh pada hukum internasional termasuk resolusi-resolusi PBB. Bahkan, Israel terus menjadikan kelaparan sebagai senjata perang.

"Ini sangat ironis dan memalukan bagi dunia internasional,” jelas Fadli.

Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 tersebut mendesak seluruh pihak untuk menggunakan diplomasi total dengan mengerahkan segala kemampuan demi menghentikan kolonialisasi Israel di tanah Palestina.

Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan pihaknya akan meninjau ulang kebijakannya terhadap AS, setelah keputusan veto di DK PBB.

Baca juga:

3.660 Warga Palestina Jadi Tahanan di Israel

"Otoritas Palestina akan meninjau kembali hubungan bilateral dengan Amerika Serikat untuk melindungi kepentingan rakyat kami, tujuan kami, serta hak-hak kami,” kata Abbas pekan lalu.

Veto AS terhadap permohonan keanggotaan penuh Palestina di PBB itu merupakan "agresi terang-terangan terhadap hak, sejarah, negeri, dan kesucian rakyat Palestina".

"Saat dunia menyetujui penerapan hukum internasional dan mendukung hak Palestina, Amerika terus mendukung pendudukan, dan menolak untuk memaksa Israel menghentikan perang genosida yang dilancarkannya," kata Abbas.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan