Eni Saragih Akui Temui Dirut Pertamina Nicke di Hotel. Lobi-Lobi Suap?
Kamis, 27 September 2018 -
MerahPutih.com - Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Golkar, Eni Maulani Saragih mengungkapkan beberapa kali bertemu dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati.
Nicke sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di perusahaan plat merah itu pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Saya kan kenal karena mereka memang mitra saya. Pak Sofyan (Dirut PLN), Bu Nicke, kata Eni sebelum diperiksa untuk tersangka Idrus Marham di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/9).

Eni tak membantah jika dalam pertemuan tersebut dirinya melobi Sofyan, Nicke dan Direktur Pengadaan Strategis 2 PT. PLN Supangkat Iwan Santoso agar Blackgold Natural Recourses Limited mendapatan proyek PLTU Riau-1.
"Tapi kalau soal melobi, hmm.. paling enggak kita memang sering ketemu seperti yang sudah saya jelaskan ke penyidik bahwa ada pertemuan dengan Pak Sofyan, Bu Nicke dan Pak Iwan," ungkap Eni.
Menurut Eni, pertemuannya dengan Nicke dilakukan di beberapa tempat. Termasuk di Hotel Fairmount, Senayan, Jakarta. Nicke juga sempat diperiksa penyidik KPK dalam kasus dugaan suap proyek milik PT PLN senilai US$900 juta ini.
"Di beberapa tempat memang. Saya sudah sampaikan ke sini (penyidik) semua," tandas kader Golkar itu.

Dalam kasus ini, KPK telah menjerat tiga orang sebagai tersangka. Dua diantaranya adalah kader Golkar, Eni Maulani Saragih dan Idrus Marham. Sementara satu dari unsur swasta pemegang saham Blackgold Natural Recourses Limited Johannes B Kotjo.
Eni dan Idrus diduga bersama-sama menerima uang sebesar Rp6,25 miliar dari Kotjo secara bertahap. Eni mengaku sebagian dari Rp2 miliar yang dirinya terima dari Kotjo digunakan untuk keperluan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar pada Desember 2017.
Adanya aliran dana ke Munaslub Golkar ini diperkuat dengan dikembalikannya uang sebesar Rp 700 juta oleh pengurus Partai Golkar ke lembaga antirasuah. (Pon)