Elektabilitas Jauh di Bawah Ridwan Kamil dan Pramono, Dharma Pongrekun Ngaku tak Pedulikan Hasil Survei

Senin, 07 Oktober 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun angkat suara terkait dengan elektabilitasnya yang jomplang ketimbang dua pesaingnya, Ridwan Kamil dan Pramono Anung. Dharma mengaku tidak terlalu memedulikan elektabilitasnya bersama calon wakil gubernur Kun Wardana berdasarkan hasil survei yang tersebar.

"Tidak apa-apa dengan elektabilitas nol juga,” kata Dharma kepada wartawan di Jakarta, Senin (7/10). Dharma mengaku tak yakin dengan segala hasil survei yang ada.

“Saya serahkan ke rakyat karena saya mengerti apa namanya evolusi industri, semua permainan data itu menjadi industri," katanya.

Dharma menegaskan ia merupakan pasangan calon (paslon) dari jalur independen yang tidak mempunyai banyak dana untuk bebas bergerak. Olah karena itu, Dharma meminta masyarakat Jakarta untuk bisa memahami posisi paslon nomor urut 2 ini dan mendukung agar bisa memperjuangkan keselamatan Jakarta di masa depan.

Baca juga:

KPU Akui Banyak Kekurangan di Debat Pertama Pilkada Jakarta, Segera Evaluasi



"Saya siap ada di garda terdepan untuk memperjuangkan nasib kita semua. Termasuk saya," tegas Dharma.

Dharma meminta masyarakat Jakarta untuk tidak mudah tergiring opini melalui narasi, tapi melihat kenyataannya secara langsung. "Jangan kita tergiring opini, ini merupakan cara menggiring opini lewat narasi," tutup purnawirawan jenderal Polri ini.

Sejumlah lembaga survei menempatkan Dharma Pongrekun dalam posisi terbawah. Salah satunya, Charta Politika Indonesia. Hasil survei lembaga itu menyebutkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono menempati urutan pertama yaitu sebesar 48,3 persen. Pramono Anung-Rano Karno ada di nomor dua dengan elektabilitas sebesar 36,5 persen.

Sementara itu, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana hanya memperoleh 5,6 persen. Sebanyak 9,7 persen responden memilih tidak menjawab atau tidak tahu.(knu)


Baca juga:

Dharma Pongrekun Sebut Jangan Terlalu Banyak Retorika untuk Atasi Macet di Jakarta

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan