Dukung Ciptakan Lapangan Kerja, Rutan Solo Bangun Pabrik Garmen Pertama di Jateng

Jumat, 20 Agustus 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Rutan Kelas I Surakarta yang menggandeng pihak ketiga yakni PT Amura Pratama bisa membangun pabrik garmen pertama di Jawa Tengah. Untuk tenaga kerja pabrik garmen tersebut diambil dari warga binaan Rutan Kelas IA Surakarta.

Kepala Rutan Kelas I Surakarta, Urip Dharma Yoga mengatakan, keberadaan pabrik garmen ini lebih fokus pada mengoptimalkan program pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang masih menjalani hukuman di Rutan Kelas 1 Surakarta. Dengan bekal ketrampilan tersebut warga binaan bisa memiliki masa depan yang lebih baik saat bebas nanti.

Baca Juga

545 Warga Binaan Rutan Surakarta Dapat Vaksin, Termasuk Napi Korupsi Kena OTT KPK

"Target utamanya kami memberikan bekal keterampilan guna meningkatkan kualitas dan mengembangkan potensi WBP," ujar Urip pada MerahPutih.com, Jumat (20/8).

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau pabrik garmen dengan tenaga kerja warga binaan di Rutan Kelas 1 Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (20/8). (MP/Ismail)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau pabrik garmen dengan tenaga kerja warga binaan di Rutan Kelas 1 Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (20/8). (MP/Ismail)

Dengan bekal pelatihan garmen, kata dia, warga binaan bisa lebih baik dan produktif sehingga pada saatnya nanti kembali ke masyarakat, dapat diterima dengan baik. Untuk loksi pabrik berada di dalam Rutan Kelas 1 Surakarta.

"Kami sebagai mitra kerja PT Amura Pratama menetapkan standar yang tinggi dalam pembangunan pabrik ini. Mekanisme kerja layaknya sebuah pabrik pada umumnya dandikelola secara profesional," papar dia.

Dalam menentukan Sumber Daya Manusia (SDM), kata dia, Rutan Surakarta tidak main-main yakni WBP yang mempunyai kriteria sesuai syarat-syarat yang ditentukan. Pelatihan kerja dilakukan sebelum benar-benar bekerja membuat produk siap jual.

"Untuk pembekalan skill dasar, Rutan Surakarta bekerjasama BDI (Balai Diklat Industri) Yogyakarta untuk memberikan pelatihan bersertifikasi kepada WBP yang telah diseleksi," kata dia.

Ia menambahkan dari pelatihan tersebut WBP memperoleh keterampilan dasar operasional garmen seperti pemotongan pola bahan, menjahit melalui mesin, serta pengetahuan mengenai tata kelola sebuah pabrik garmen.

"Karena dikelola secara profesional, tidak mengherankan bila pabrik garmen Rutan Surakarta langsung kebanjiran pesanan. Pada Agustus ini, mereka telah menerima pesanan berupa goodie bag sebanyak 3.900 pcs dari masyarakat," katanya.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, A. Yuspahruddin mengatakan, bahwa tujuan dari pembangunan pabrik garmen itu adalah mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pembinaan WBP. Dengan cara ini nisa menciptakan lapangan pekerjaan dan membaki ketrampilan warga binaan.

"Untuk mengembalikan WBP ke jalan yang benar perlu dukungan penuh semua pihak. Kami perlu memberikan bekal ketrampilan kerja pada mereka," kata Yuspahruddin

Warga binaan sedang bekerja di pabrik garmen di Rutan Kelas 1 Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (20/8). (MP/Ismail)

Diketahui, keberadaan pabrik garmen Rutan Kelas 1 Surakarta ini mendapatkan apresiasi tinggi dari Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H Laoly, Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, dan Mantan Sekjen Kemenkumham selaku ketua Dewan Pembina Yayasan Peduli Pemasyarakatan, Hasanuddin Massaile, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan lainnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Ratusan Warga Rutan Kelas 1 Surakarta Dapat Remisi HUT RI, 4 Orang Langsung Bebas

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan