Duet Trump Janji Hormati Sejarah AS Jamin Pelantikan Biden Aman

Jumat, 15 Januari 2021 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence berjanji menegakkan sejarah AS dan memastikan pelantikan dan transisi kekuasaan yang aman kepada Presiden terpilih Joe Biden.

Janji Pence itu disampaikan sepekan setelah pendukung Presiden AS Donald Trump mengepung gedung Capitol di Washington. Orang nomor dua di AS itu termasuk di antara para pejabat tinggi yang dipaksa bersembunyi selama serangan pekan lalu.

Baca Juga:

10.000 Garda Nasional Amankan Pelantikan Biden, Dilengkapi Senjata Api

Pence sendiri sebelumnya mengikuti pengarahan keamanan di markas besar Badan Manajemen Darurat Federal AS yang dijaga pasukan Garda Nasional. Serangan massa Trump pekan lalu ke Gedung Capitol menyebabkan lima orang tewas.

Biden
Presiden AS terpilih, Joe Biden. Foto: Variety

"Kami semua menjalani hari itu 6 Januari. Dan seperti yang dijelaskan presiden kemarin, kami berkomitmen untuk transisi yang tertib dan pelantikan yang aman. Rakyat AS berhak mendapatkan apa pun," kata Pence dalam acara publik pertamanya sejak serangan di Capitol, dilansir dari Antara, Jumat (15/1)

"Dia (Trump) mengatakan Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris akan dilantik pada 20 Januari dengan cara yang konsisten dengan sejarah dan tradisi kita, dan dengan cara yang memberikan penghormatan kepada rakyat Amerika dan Amerika Serikat," imbuh duet Trump yang sebentar lagi melepas jabatanya itu.

Pence juga bertemu dengan puluhan pengawal di luar Capitol dan berterima kasih karena telah memberikan keamanan dengan sigap. "Saat yang begitu penting dalam kehidupan bangsa," tutup Wapres AS itu.

Penampilan Pence yang dipentaskan dengan hati-hati pada Kamis tampak kontras dengan Trump, yang belum mengunjungi Capitol sejak serangan itu. Dalam sebuah video yang dirilis Rabu malam, Trump menyangkal adanya aksi kekerasan di Capitol.

Baca Juga

Rusuh Amerika dan Jegal Biden Sebelum Dilantik

Pence telah lama menjadi salah satu rekan Trump yang paling setia, tetapi telah membuat Trump marah karena menolak untuk memblokir sertifikasi kongres atas kemenangan suara elektoral Biden. Selama serangan di Capitol, beberapa pendukung Trump membahas rencana pembunuhan Pence karena dianggap sebagai pengkhianat.

Massa Trump
Kerusuhan yang terjadi di Capitol. (Foto: Al Jazeera)

Trump sendiri memastikan tidak berencana untuk menghadiri pelantikan 20 Januari mendatang. Dia menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali.

Pemakzulan diajukan 10 rekannya dari Partai Republik, yang bergabung dengan Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS, menuduh Trump menghasut aksi pemberontakan pada serangan pekan lalu. (*)

Baca Juga:

Kongres AS Sahkan Kemenangan Joe Biden di Pilpres Amerika Serikat

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan