Duet Trump Janji Hormati Sejarah AS Jamin Pelantikan Biden Aman


Wakil Presiden AS Mike Pence (kiri)mengambil bagian dalam sesi bersama Kongres mengesahkan hasil pilpres di Gedung Capitol, Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1). ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Saul L
MerahPutih.com - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence berjanji menegakkan sejarah AS dan memastikan pelantikan dan transisi kekuasaan yang aman kepada Presiden terpilih Joe Biden.
Janji Pence itu disampaikan sepekan setelah pendukung Presiden AS Donald Trump mengepung gedung Capitol di Washington. Orang nomor dua di AS itu termasuk di antara para pejabat tinggi yang dipaksa bersembunyi selama serangan pekan lalu.
Baca Juga:
10.000 Garda Nasional Amankan Pelantikan Biden, Dilengkapi Senjata Api
Pence sendiri sebelumnya mengikuti pengarahan keamanan di markas besar Badan Manajemen Darurat Federal AS yang dijaga pasukan Garda Nasional. Serangan massa Trump pekan lalu ke Gedung Capitol menyebabkan lima orang tewas.

"Kami semua menjalani hari itu 6 Januari. Dan seperti yang dijelaskan presiden kemarin, kami berkomitmen untuk transisi yang tertib dan pelantikan yang aman. Rakyat AS berhak mendapatkan apa pun," kata Pence dalam acara publik pertamanya sejak serangan di Capitol, dilansir dari Antara, Jumat (15/1)
"Dia (Trump) mengatakan Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris akan dilantik pada 20 Januari dengan cara yang konsisten dengan sejarah dan tradisi kita, dan dengan cara yang memberikan penghormatan kepada rakyat Amerika dan Amerika Serikat," imbuh duet Trump yang sebentar lagi melepas jabatanya itu.
Pence juga bertemu dengan puluhan pengawal di luar Capitol dan berterima kasih karena telah memberikan keamanan dengan sigap. "Saat yang begitu penting dalam kehidupan bangsa," tutup Wapres AS itu.
Penampilan Pence yang dipentaskan dengan hati-hati pada Kamis tampak kontras dengan Trump, yang belum mengunjungi Capitol sejak serangan itu. Dalam sebuah video yang dirilis Rabu malam, Trump menyangkal adanya aksi kekerasan di Capitol.
Baca Juga
Pence telah lama menjadi salah satu rekan Trump yang paling setia, tetapi telah membuat Trump marah karena menolak untuk memblokir sertifikasi kongres atas kemenangan suara elektoral Biden. Selama serangan di Capitol, beberapa pendukung Trump membahas rencana pembunuhan Pence karena dianggap sebagai pengkhianat.

Trump sendiri memastikan tidak berencana untuk menghadiri pelantikan 20 Januari mendatang. Dia menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali.
Pemakzulan diajukan 10 rekannya dari Partai Republik, yang bergabung dengan Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS, menuduh Trump menghasut aksi pemberontakan pada serangan pekan lalu. (*)
Baca Juga:
Kongres AS Sahkan Kemenangan Joe Biden di Pilpres Amerika Serikat
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Ledakan Hebat Guncang Pamulang: Rumah Hancur, 7 Orang Luka Termasuk Bayi

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Banjir Melanda Bali, BBMKG Prediksi Hujan Lebat Masih akan Terjadi hingga Beberapa Hari ke Depan

Menpora Dito Ariotedjo Pamitan di Instagram, Kena Reshuffle?

Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Rafael Struick Sumbang Gol, Timnas Indonesia U-23 Menang 5-0 Vs Makau

Oxford United Umumkan Peminjaman Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Diperkuat Witan Sulaeman

Timnas Indonesia Gilas Taiwan 6-0, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Catatkan Debut

Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Nadiem Makarim Langsung Dipenjara di Rutan Salemba
