Pilpres AS

Rusuh Amerika dan Jegal Biden Sebelum Dilantik

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 07 Januari 2021
Rusuh Amerika dan Jegal Biden Sebelum Dilantik

Demo di Gedung Senat AS. (Foto: Tangkapan Layar BBC)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS), masih menyisakan riak. Bahkan, kondisi ini membuat Gedung Senat AS, yang tengah bersidang untuk mengukuhkan kemenangan Joe Biden diserbu para pendemo, Rabu (6/1) waktu Amerika Serikat.

Biden yang menang secara suara elektoral menyingkirkan Donald Trump dengan suara 306 berbanding 232 suara. Namun, Trump merasa dicurangi dan menang mutlak terutama di 6 negara bagian yang menjadi kunci kemenangan. Enam negara bagian itu adalah Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Pennsylvania, dan Wisconsin.

Baca Juga:

Klaim Kemenangan Trump Bikin Amerika Rusuh

Rusuh di Gedung Senat atau Capitol ini membuat para Anggota Senat harus dievakuasi. Bahkan, politisi Demokrat yang merupakan pendukung dari Joe Biden, menyesalkan kejadian kerusuhan yang telah menodai demokrasi Amerika Serikat.

"Ini akan menjadi noda di negara dan tidak begitu mudah tersapu. Warisan terakhir, mengerikan, dan tak terhapuskan dari presiden ke-45 Amerika Serikat. Tidak diragukan lagi yang terburuk," kata Senator Demokrat Chuck Schumer.

Dia mengatakan, rasa berduka atas hilangnya nyawa, karena seorang wanita tewas dalam kekerasan itu. Dan para penyerang oleh Schumer tidak bisa disebut pengunjuk rasa tapi teroris domestik yang tidak mewakili Amerika.

Schumer memastikan, perhitungan tetap berlanjut dan akan diselesaikan pada Rabu (6/1) malam waktu Amerika Serikat.

"Semua serangan yang dilakukan adalah penundaan beberapa jam," ujarnya.

Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell memastikan, jika Kongres AS akan menyelesaikan pengukuhan suara kemenangan Presiden Amerika Serikat. Bahkan, aksi unjuk rasa dengan menduduki gedung Senat, tidak akan menghentikan langkah tersebut.

"Mereka mencoba mengganggu demokrasi kami, mereka gagal. Mereka gagal. Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell sedang berbicara sekarang.

Dia mengatakan, Kongres AS telah menghadapi "ancaman yang jauh lebih besar daripada kerumunan orang yang tidak terpengaruh" hari ini.

"Mereka mencoba mengganggu demokrasi kami, mereka gagal. Mereka gagal. Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell sedang berbicara sekarang.

Proses sebelum Evakuasi Senat. (Foto: Tangkapan Layar BBC)
Proses sebelum Evakuasi Senat. (Foto: Tangkapan Layar BBC)

Dia menegaskan, Kongres AS telah menghadapi ancaman yang jauh lebih besar daripada kerumunan hari ini.

"Mereka mencoba mengganggu demokrasi kami, mereka gagal. Mereka gagal. Kami akan menyelesaikan persis seperti yang kami mulai. Kami akan menyelesaikan proses dengan cara yang benar. Kami akan mengikuti preseden kami, undang-undang kami, dan Konstitusi," tegasnya.

Trump yang berpidato di depan ribuan pendukungnya di Washington, sebelum mereka menuju ke Gedung Capitol, mengatakan tidak mengakui kekalahannya.

Di atas panggung dengan latar belakang Gedung Putih, Trump mengulangi klaim-klaim yang tidak bisa dibuktikan bahwa pemilu kali ini dicuri dan menang telak.

Mahkamah Agung dan Pengadilan Banding juga telah menolak gugatan untuk menggalkan pelantikan Biden menjadi Presiden AS ke-46 menggantikan Trump.

Namun, lebih dari seratus anggota DPR dari Partai Republik dan 12 senator menolak penghitungan electoral college dari beberapa atau seluruh enam negara bagian yang dimenangkan oleh Biden.

Panasnya, pengukuhan kemenangan Biden ini, telah mengundang berbagai reaksi para pemimpin dunia, yang selama ini menjadi sahabat dekat Amerika Serikat.

Mereka menyerukan perdamaian dan transisi kekuasaan yang tertib. Serta menilai yang terjadi sebagai langkah mengerikan dan serangan terhadap demokrasi bahkan pemandangan yang memalukan.

"Amerika Serikat mewakili demokrasi di seluruh dunia dan sekarang penting bahwa harus ada transfer kekuasaan yang damai dan teratur," tulis Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Persiapan Pelantikan

Dilansir VOA Indonesia, persiapan pelantikan Joe Biden dan Kemala Haris pada 20 Januari 2020, terus dilakukan. Termasuk parade virtual di seluruh AS untuk menghindari kerumunan massa di era pandemi virus corona.

Biden akan dilantik di Gedung Capitol. Lalu, Presiden ke-46 tersebut, bersama istri, Jill Biden, akan bergabung dengan Wakil Presiden Kamala Harris dan suaminya, untuk mengikuti parade pass in rreview.

Pass in Review adalah tradisi militer dimana Biden akan meninjau kesiapan pasukan militer. Biden akan menerima pengawalan presiden tradisional dari jalan 15th Street ke Gedung Putih dengan menjaga jarak. (*)

Baca Juga:

Trump Klaim Raih Banyak Kemenangan

#Breaking #Donald Trump #Joe Biden #Pilpres AS
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Artis Onadio Leonardo Ditangkap Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba
Artis dan musisi Onadio Leonardo alias Onad ditangkap Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat atas dugaan penyalahgunaan narkoba. Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
Artis Onadio Leonardo Ditangkap Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba
Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Indonesia
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Untuk produk-produk unggulan Malaysia seperti minyak sawit, produk karet, produk kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi, dibebaskan oleh AS dari tarif 19 persen tersebut, alias menjadi 0 persen atau bebas tarif.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Indonesia
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Bui di Kasus Pemerasan Bos Skincare, Bayar Denda Rp 1 M
Kasus ini mencuat setelah Nikita mengancam Reza Gladys untuk membayar Rp 4 miliar sebagai uang tutup mulut terkait produk skincare yang belum terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Bui di Kasus Pemerasan Bos Skincare, Bayar Denda Rp 1 M
Indonesia
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah meninggalkan Malaysia, Senin pagi seusai menghadiri sejumlah pertemuan di sela KTT Ke-47 ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia, sejak Minggu (26/10).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Indonesia
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Presiden AS, Donald Trump, melempar pujian untuk kepemimpinan negara ASEAN. Hal itu ia ungkapkan saat pidato di KTT ke-47 ASEAN di Malaysia, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Indonesia
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Presiden AS, Donald Trump, memuji Prabowo karena dianggap membantu amankan perdamaian di Timur Tengah. Hal itu ia ungkapkan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Dunia
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel melancarkan serangkaian serangan udara mematikan di Jalur Gaza pada Minggu, menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina setelah menuduh Hamas telah menyerang pasukannya di kota Rafah di selatan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Bagikan