Didiet Maulana Perkenalkan Kebaya sebagai Kekayaan Warisan Nusantara
Senin, 29 Juli 2024 -
MerahPutih.com – Kebaya merupakan kekayaan budaya Indonesia yang memiliki ciri khas, motif, bahan, hingga potongan berbeda dari berbagai daerah. Bukan hanya pakaian, kebaya juga menjadi identitas, warisan budaya, serta simbol pemberdayaan perempuan.
Demi melestarikannya, Didiet Maulana menggelar Kebaya Wicara di Pos Bloc Jakarta, Minggu (28/7). Didiet mengajak para peserta yang hadir untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah kebaya melalui berbagai era.
Kemudian, ia juga berbagi kisah inspiratif dan pengalaman kreatifnya dalam mengeksplorasi kebaya. Didiet Maulana menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan modern, kemudian memperkenalkan berbagai variasi dan gaya kebaya yang mencerminkan kekayaan warisan Nusantara.
“Selain kebaya klasik, ada juga istilah kebaya modifikasi yang mengikuti tren dan bergaya muda. Kebaya yang telah melalui proses evolusi ini cenderung lebih variatif, bebas, dan santai,” ucap Didiet Maulana dalam keterangan tertulis yang diterima MerahPutih.com, Minggu (28/7).
Baca juga:
Masyarakat juga dapat melihat kebaya karya Didiet Maulana, seperti kebaya Panjang, kebaya Pendek, kebaya Kartini, hingga kebaya Kutu Baru dengan sentuhan modern yang tetap menghormati akar tradisionalnya melalui instalasi Kebaya Kala Kini oleh Svarna by IKAT Indonesia.
Instalasi ini mencakup padu padan kebaya dengan perhiasan, selendang, dan batik khas Nusantara. Salah satunyanya adalah batik Kudus yang merupakan binaan dari Bakti Budaya Djarum Foundation.
Lebih dari sekadar keindahan desain, instalasi ini juga mengajak para pengunjung untuk menyelami makna kebaya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas perempuan dan bangsa. Kebaya, yang mempersatukan berbagai kelas sosial dan lintas batas wilayah di seluruh Nusantara, patut dilestarikan dan dibanggakan sebagai warisan budaya bangsa.
“Saya berharap momen menjadi awal yang tepat untuk mengangkat kebaya ke panggung dunia, serta memberikan manfaat nyata bagi komunitas perajin di Indonesia,” pungkas Didiet Maulana. (Far)