Di Masa Lalu, Paus Punya Empat Kaki
Kamis, 22 Oktober 2020 -
TAK terbayangkan. Mamalia terbesar di laut ternyata punya empat kaki di masa lalu. Para ahli paleontologi, seperti dilansir CNN, pertama kali menemukan kerangka makhluk purba ini di India dan Pakistan. Namun, kerangka lain ditemukan lagi pada 2011 di Peru oleh Mario Urbina dan timnya. Temuan lanjutan itu menunjukkan banyak informasi baru yang mengejutkan.
"Ini adalah catatan tidak terbantahkan kerangka paus berkaki empat pertama di seluruh Samudra Pasifik," kata Olivier Lambert, salah seorang penulis studi dalam siaran pers. Para peneliti menemukan fosil hampir semua bagian dari sang makhluk purba itu. "Hampir merupakan spesimen yang lengkap, sebuah penemuan yang tidak disangka," kata Rodolfo Salas-Gismondi, seorang ahli paleontologi yang terlibat dalam penelitian, kepada Los Angeles Times.
BACA JUGA:
Hasil studi dipublikasikan di jurnal Current Biology. Makhluk temuan itu dinamakan Peregocetus pacificus yang berarti 'paus pengembara yang mencapai Pasifik'. Nama itu merepresentasikan usaha ilmuwan selama ini untuk mencari tahu bagaimana paus purba bermigrasi dari Mediterania ke Atlantik dan akhirnya ke Dunia Baru.
CNN melaporkan ilmuwan telah lama mengetahui bahwa bentuk badan paus berubah seiring tahun. Hal itu membuat mereka beradaptasi dengan kehidupan di laut. Namun, mereka tidak mengetahui bagaimana paus bisa berpindah dari Asia Selatan ke Amerika Selatan. Alasannya, paus purba tidak aerodinamis seperti paus saat ini.
Peregocetus, lapor Business Insider, memiliki empat kaki, jari kaki memanjang yang amat mungkin berselaput, gigi tajam, dan bahkan mungkin berbulu. Secara sekilas, Peregocetus terlihat seperti seekor berang-berang atau platipus. Namun, nyatanya itu merupakan paus purba sepanjang 13 kaki yang hidup sekitar 42,6 juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri itu menunjukkan paus purba dapat berjalan di daratan. Tidak hanya bisa berjalan di darat, ekor dan kaki yang berselaput menunjukkan Peregocetus juga dapat berenang dengan baik, sama seperti berang-berang zaman modern. Lambert dan rekan-rekannya mengategorikan makhluk itu sebagai amfibi.
Walau begitu, Lambert mengatakan kepada Los Angeles Times bahwa meski memiliki empat kaki, ia berpendapat paus itu tidak pandai berjalan dan tentunya tidak pandai berlari. Amat mungkin Peregocetus makan dan bertahan di air dan hanya ke daratan untuk kawin dan melahirkan.
Karena paus purba memiliki jari kaki panjang yang amat mungkin berselaput, peneliti berasumsi mungkin begitulah cara mereka melintasi Samudra Atlantik. Dari Amerika Selatan, mereka mungkin juga bermigrasi ke Amerika Utara.
Hal itu berarti para Peregocetus harus menghabiskan banyak waktu mereka di lautan. Lambert mengatakan pau purba menghabiskan lebih banyak waktu berenang sehingga akhirnya beradaptasi dan tidur di laut. Secara bertahap, mereka kehilangan kaki belakang yang mengganggu gerakan berenang yang bergantung pada gerakan ekor.
CNN menyebut peneliti berasumsi mereka tidak sepenuhnya menjadi binatang laut hingga sekitar 12 juta tahun setelah hidup di Bumi.
Walau penemuan ini fantastis, peneliti mengatakan masih diperlukan banyak informasi lain. Peneliti akan terus mencari fosil-fosil lain di Peru. "Akan lebih baik jika bisa menemukan kerangka kepala dan ujung ekor Peregocetus," ujar Lambert.(Lev)
BACA JUGA: