Demokrat Berharap Hubungan Megawati dengan SBY Semakin Akrab

Senin, 03 Juni 2019 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon berharap kehadiran Presiden RI ke-4 Megawati Soekarnoputri saat pemakaman Ani Yudhoyono menjadi lembaran baru hubungan yang lebih akrab dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ani Yudhoyono, istri SBY meninggal dunia di Singapura, setelah berjuang melawan kanker darah sekitar empat bulan, pada Sabtu (1/6). Ani kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). Megawati turut hadir dalam prosesi pemakaman tersebut.

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon. Foto: Twitter/@jansen_jsp

"Semoga ini lah jawaban terhadap harapan almarhum Pak Taufiq Kiemas yang ketika hidup terus berusaha membantu agar hubungan Pak SBY dan Bu Megawati kembali membaik," kata Jansen dalam siaran pers yang diterima MerahPutih.com, Senin (3/6).

BACA JUGA: Air Mata SBY Jatuh Ingat Ani Yudhoyono, Kader Demokrat Beri Hiburan

Menurut Jansen kehadiran Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu dalam pemakaman almarhumah Ani Yudhoyono menguatkan SBY dan keluarga yang tengah berduka.

"Kedatangan beliau ini selain menyejukkan juga tentunya yang paling utama ikut menguatkan Pak SBY dan keluarga yang sedang berduka," ujar dia.

Jansen menyebut kehadiran Megawati sekaligus menepis pandangan masyarakat yang selama ini menyoroti renggangnya hubungan dengan SBY. Sejuknya hubungan antara mantan presiden diharapkan bisa mengalir ke tengah masyarakat.

Menurut Jansen, komunikasi yang baik antara para pemimpin perlu dilakukan dan bisa terjalin ke depannya. Terlebih, kata dia, Megawati dan SBY sama-sama pernah menjabat sebagai presiden RI.

"Sekali lagi kami atas nama Partai Demokrat mengucapkan terimakasih atas kedatangan Ibu Mega beserta banyak pengurus dan kader PDI Perjuangan dalam pemakaman Ibu Ani kemarin," tandas Jansen.

Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono meletakkan karangan bunga di atas Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) menuju liang lahat di Tempat Makam Pahlawan (TMP) Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Minggu, (2/6/2019). Istri Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 11.50 waktu Singapura pada 1 Juni 2019 di Rumah Sakit Universitas Nasional, Singapura. Ani Yudhoyono meninggal karena penyakit kanker darah yang diderita. Merahputih.com / Rizki Fitrianto
Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono meletakkan karangan bunga di atas Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) menuju liang lahat di Tempat Makam Pahlawan (TMP) Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Minggu, (2/6/2019). Istri Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 11.50 waktu Singapura pada 1 Juni 2019 di Rumah Sakit Universitas Nasional, Singapura. Ani Yudhoyono meninggal karena penyakit kanker darah yang diderita. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Ani Yudhoyono tutup usia di National University Hospital, Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu Singapura. Sejak Februari, ia dirawat intensif di Singapura akibat penyakit kanker darah yang dideritanya.

BACA JUGA: Pengamat: Saling Caci Antar Purnawirawan Karena Beda Pilihan Politik Dinilai Kurang Elok

Jenazah Ani dimakamkan dengan upacara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6). Wafat dalam usia 66 tahun, Ani meninggalkan suami, dua orang putra, dua orang menantu, dan empat orang cucu. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan