Dana Hibah Rp 3,5 Miliar dari UEA Hanya Cukup untuk Tangani Stunting selama 4 Bulan

Senin, 24 Juni 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Kota Surakarta menyebut pengentasan stunting di Kota Bengawan terkendala anggaran. Data terbaru Pemkot Solo pada Februari 2024 masih ada 1.059 kasus stunting di Kota Solo.

Kepala DP3P2KB Solo, Purwanti mengatakan pembaruan data penimbangan terhadap balita di Solo akan rampung di akhir Juni ini. Hal itu dilakukan dalam rangka pembaruan data terhadap giat penimbangan serentak.

“Penimbangan serentak di Juni iki akan segera selesai. Data ini nanti akan jadi pembanding dengan data sebelumnya yang sudah diverifikasi Februari 2024 lalu,” kata Purwanti, Senin (24/6).

Baca juga:

Penurunan Angka Stunting di Indonesia Kemungkinan Tidak Tercapai

Ia mengatakan Program Penanganan Stunting yang dilakukan oleh DP3P2KB dalam empat bulan ini menggunakan anggaran senilai Rp 3,5 miliar dari Dana Hibah UEA. Anggaran sebesar itu diperkirakan hanya mampu menopang selama 4 bulan intervensi melalui berbagai program yang diberikan pada waktu-waktu ini.

“Kebutuhan anggaran untuk bisa melanjutkan terbilang besar agar semua sasaran bisa tertangani dengan baik. Kita dapat dana bantuan hibah UEA hanya cukup untuk 4 bulan,” katanya.

Baca juga:

Ganjar Tak Setuju Program Prabowo Cegah Stunting

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan pengentasan stunting jadi masalah PR besar yang harus diselesaikan pemerintah. Atas dasar itu pihaknya mendukung penuh penanganan stunting dengan melibatkan stakeholder dan organisasi perangkat daerah lainnya.

Baca juga:

DPR Berharap UU KIA Berdampak pada Penurunan Stunting

“Kita harus bersama-sama dalam penanganan stunting. Jadi selain menyentuh sasaran utamanya anak, perbaikan kualitas hidup keluarganya, orang tuanya juga harus disentuh,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan