COVID-19 Jadi Pencabut Nyawa Penderita Komorbid
Rabu, 02 Desember 2020 -
MerahPutih.com - Penularan virus corona COVID-19 di Indonesia masih terjadi dan banyak penderitanya meninggal dunia terutama bagi penderita yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan lanjut usia (lansia).
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan, COVID ini adalah ancaman penyakit yang sangat berbahaya. Sebab, dapat menimbulkan kematian bagi kelompok rentan yaitu lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit penyerta yaitu tekanan darah tinggi, kencing manis, jantung, hingga penyakit paru.
Baca Juga:
Petugas Kesehatan Pastikan Screening Sebelum Vaksinasi
"Apabila mereka terpapar COVID-19 maka risikonya sangat tinggi, angka kematian bagi kelompok rentan ini 80-85 persen," Doni kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/12).
Menurut dia, Corona ibaratnya malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan karena korban jiwanya kini mencapai jutaan orang. Sedikitnya 1,5 juta jiwa di dunia meninggal dunia akibat COVID-19.
Sedangkan di Indonesia, ia menyebutkan penderita COVID-19 yang gugur termasuk dokter mencapai lebih dari 16 ribu orang.
Oleh karena itu, ia meminta semua orang mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Bahkan, dia melanjutkan, ketika vaksin COVID-19 ditemukan dan diberikan tidak semerta-merta membuat individu kemudian bebas tidak menerapkan protokol kesehata.
"Belum ada satupun ahli di dunia ini yang bisa memprediksi kapan COVID-19 akan berakhir," katanya.

Oleh karena itu, ia kembali mengingatkan supaya masyarakat selalu patuh pada protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan dilarang berkerumun.
Doni juga meminta masyarakat bisa mengajak dua orang terdekatnya untuk mematuhi protokol kesehatan. Upaya ini harus terus dilakukan karena banyak orang terinfeksi virus tanpa gejala yang berisiko tinggi dapat menulari orang-orang di sekitarnya.
"Kita perlu serius melakukan berbagai langkah pencegahan," katanya. (Knu)
Baca Juga:
Integrasi Digitalisasi Informasi Satu Data Vaksin COVID-19, Kemenkes Gandeng 2 BUMN