Contoh Jepang, Tempat Pengungsian Merapi Harus Patuhi Protokol Kesehatan

Sabtu, 07 November 2020 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi, dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga) sejak Kamis (5/11).

Menghadapi kemunginan adanya erupsi Gunung Merapi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pada tiga kepala daerah di Jawa Tengah, yakni Boyolali, Klaten dan Magelang untuk segera menyiapkan tempat pengungsian warga lereng Gunung Merapi.

Ia meminta pada kepala daerah tersebut membuat tempat pengungsian sesuai aturan protokol kesehatan.

Baca Juga:

Gunung Merapi Siaga, La Nyalla Minta Senator Fokus Bantu Warga

"Saya minta kepada para pemimpin daerah agar memperhatikan beberapa hal terkait pengungsian warga," ujar Ganjar, Sabtu (7/11).

Ganjar mengaku terus melakukan koordinasi dengan teman-teman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) yang sudah melakukan siaga sejak Kamis kemarin Bupati di Boyolali, Magelang, dan Klaten sudah siaga.

"Kita hanya minta tolong perhatikan apa yang disampaikan oleh pengamat Merapi dari Yogyakarta," kata Ganjar.

Politikus PDIP ini menegaskan, persoalan yang penting yang harus diperhatikan tiga kepala daerah tersebut adalah soal pandemi harus disediakan tempag pengungsian yang sesuai protokol kesehatan terutama jaga jarak, tempat mencuci tangan, dan fasilitas masker. Ganjar mengaku telah memberikan contoh gambar yang menerapkan protokol kesehatan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: MP/Ismail).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: MP/Ismail).

"Karena selama pandemi ini musti kita jaga betul, menata area pengungsian. Harus berjarak, gambarnya, contohnya sudah kita kasih pada tiga bupati," papar dia.

Ganjar mencontohkan, pengalaman yang dilakukan oleh Jepang dalam menangani pengungsi saat pandemi bisa diaplikasikan di tiga daerah itu. Dimana seperti di Jepang warga yang mengungsi dikelompokkan per keluarga dan berjarak.

"Jika gedungnya pengungsian kurang pakai sekolahan. Karena sekolahnya masih daring. Saya cek ke Klaten bisa ndak seperti itu."

Ganjar nenegaskan, terkait jalur evakuasi untuk pengungsi sudah meminta kepada warga yang menggunakan transportasi di area pengungsian untuk dihentikan terlebih dahulu. Pihaknya tidak ingin terjadi sesuatu saat tiba-tiba saat Gunung Merapi meletus.

"Zona bahaya harus sudah bersih tidak ada aktivitas lagi. Termasuk jalur evakuasi jangan digunakan untuk kegiatan selain untuk mengevakuasi warga," pungkas Ganjar. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Gunung Merapi Siaga, Ganjar: Daerah Klaten Diperkirakan Paling Terdampak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan