Cerita Keluarga Nakes tentang Monumen Pejuang COVID-19

Selasa, 09 November 2021 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Yulian Teguh Setiawan merupakan salah seorang keluarga tenaga kesehatan yang gugur karena COVID-19. Ia tertegun ketika mengetahui nama istrinya, Rohaetin, akan terukir di monumen yang didedikasikan sebagai pengingat perjuangan rakyat Jabar dalam melawan pandemi COVID-19.

Monumen yang terletak di Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar, Gasibu, Bandung tersebut tidak hanya bentuk penghormatan, tetapi juga pengingat untuknya dan anak-anaknya bahwa Rohaetin adalah pahlawan kesehatan. Rohaetin merupakan tenaga kesehatan (nakes) RSUD Gunung Jati Kota Cirebon yang gugur saat berjibaku menangani COVID-19.

Baca Juga:

Penambahan COVID-19 Dalam 24 Jam Berhasil Ditekan Jadi 244 Kasus

Meski sedang mengandung anak ketiga dan menunggu waktu kelahiran, Rohaetin tanpa lelah membantu rekan-rekannya berjibaku merawat pasien-pasien terkonfirmasi positif COVID-19.

"Di akhir hayat, istri saya masih bilang bahwa ia masih semangat, ia masih membantu teman-temannya. Karena saat itu, banyak teman-temannya yang sakit. Tapi di satu sisi, ia pun sakit dan sedang mengandung. Ia selalu memikirkan teman-teman yang membutuhkan tenaganya," tutur Yulian Teguh Setiawan, Selasa (9/11).

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar Boy Iman Nugraha di Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19 Jawa Barat di depan Gasibu, Kota Bandung. (Foto: Humas Jabar)
Ilustrasi - Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar Boy Iman Nugraha di Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19 Jawa Barat di depan Gasibu, Kota Bandung. (Foto: Humas Jabar)

Rohaetin terkonfirmasi positif COVID-19 ketika ia mulai melahirkan. Sepekan kemudian, Rohaetin mengembuskan napas terakhir. Kepergian Rohaetin adalah duka terbesar bagi Yulian dan keluarga, terutama anak ketiga mereka.

Saat anak ketiga lahir, Rohaetin sama sekali tidak bisa melihat dan menggendongnya. "Ini sudah takdir dari Allah SWT. Saya sudah menerima. Kalau pun saya tidak menerima, kasian anak-anak. Mereka membutuhkan sosok orang tua. Saya harus semangat, saya harus berjuang," ucapnya.

Baca Juga:

Jokowi Direncanakan Resmikan Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19

Rencananya, Yulian suatu hari nanti akan mengajak anak ketiganya ke monumen tersebut. Di sana, ia akan menceritakan sekaligus memberitahu kepada anaknya tentang perjuangan dan pengorbanan Rohaetin menangani pandemi.

"Nanti pada saat usia anak-anak sudah 17 tahun atau setelah anak-anak mengerti, saya akan bawa mereka ke sana ke monumen. Saya akan berkata bahwa ibu kamu adalah pahlawan kesehatan. Kamu harus bangga dan kamu harus seperti ibumu," tuturnya. (Imanha/Jawa Barat)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan