Caplok Partai Demokrat, Moeldoko Dianggap Picu Keributan

Senin, 08 Maret 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas ikut berkomentar terkait kisruh pencaplokan Partai Demokrat oleh Moeldoko dan kawan-kawan.

Menurut Abbas, di tengah-tengah persoalan pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi yang dihadapi saat ini, MUI prihatin dengan diselenggarakannya Kongres Luas Biasa (KLB) yang dipimpin Moeldoko.

Baca Juga

Datangi Kantor Menkumham Yasonna, AHY Bawa Bukti KLB Moeldoko Abal-abal

"Hal ini sudah pasti akan melahirkan keributan dan kegaduhan baru dalam dunia perpolitikan di tanah air," kata Abbas kepada MerahPutih.com di Jakarta, Senin (8/3).

Abbas melanjutkan, dalam kondisi saat ini, masyarakat ingin situasi yang tenang tentram dan damai. Ia tidak ingin pemerintah tetutama presiden Jokowi terseret-seret dan diseret-seret ke dalam persoalan ini.

"Padahal beliau sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara saat ini sedang sibuk," jelas Abbas.

Voting suara pemilihan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, (5/3/2021). (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)
Voting suara pemilihan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, (5/3/2021). (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)

Menurut Abbas, supaya masalah ini tidak berlarut-larut, Moeldoko sebaiknya belajar dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Di mana, saat Megawati menghadapi masalah di internal partainya di PDI (Partai Demokrasi Indonesia) dengan Soerjadi, ia memilih mendirikan partai baru dengan mengubah nama partainya yang semula PDI menjadi PDI perjuangan ( PDIP).

"Harusnya Moeldoko mengikuti seperti yang ditempuh Megawati tersebut," sebut Abbas.

Abbas meyakini, Indonesia membutuhkan suasana aman tentram dan damai.

"Kita bisa fokus dalam menghadapi dan mengatasi dua masalah besar yang kita hadapi saat ini yaitu krisis ekonomi dan pandemi COVID-19," tutup Abbas. (Knu)

Baca Juga

Dua Kubu Demokrat Berpotensi Bentrok, Kantor Kemenkumham Dijaga Ketat Polisi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan