Buruh Diingatkan Untuk Siap Berdampingan Hidup Dengan COVID-19
Minggu, 22 Agustus 2021 -
MerahPutih.com - Program vaksinasi di pabrik-pabrik, yang diperuntukan bagi buruh agar lebih banyak dilakukan guna memutus mata rantai penyerabaran COVID-19. Selain itu,harus lebih masif proses pengujian (testing) dan penelusuran (tracing).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihaknya mendukung vaksinasi massal di pabrik-pabrik yang merupakan salah satu pilar ekspor Indonesia.
Baca Juga:
Percepat Herd Immunity, Kapolri Luncurkan 34 Bus Vaksinasi COVID-19 Keliling
Menkes mengingatkan, bakal berdampingan bersama beberapa tahun ke depan sehingga supaya bisa menyeimbangkan antara hidup sehat, tetapi tetap bisa bekerja dan beraktivitas. Selain itu juga diiingatkan jangan lupa memakai masker dan harus disiplin, selain proses testing dan tracingnya sampai ke bawah harus jalan.
"Jika kami disiplin memakai masker, kemudian juga testing tracingnya, tidak usah takut karena bukan aib. Jika kena tidak apa-apa dilakukan isolasi dan lebih baik di tempat isolasi terpusat (isoter). Insya Allah tidak ada buka tutup-buka tutup lagi jadi kita bisa berjalan seimbang antara kesehatan dan ekonomi," kata Menkes.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, tracing atau pelacakan kontak erat harus terus dilaksanakan di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah.
"Walau lelah, harus tetap semangat untuk melaksanakan tracing kontak erat dan menjaga masyarakat dari COVID-19," kata Hadi Tjahjanto

Menurut Panglima TNI, tracing kontak erat harus terus dilaksanakan, sebab tingkat positif COVID-19 di Kabupaten Boyolali berada pada angka 24,24 persen, sedangkan tingkat tracing kontak erat yang hanya sebesar 2,35 persen.
Berdasarkan angka tersebut, Hadi meyakini, untuk menghentikan laju perkembangan COVID-19 di Kabupaten Boyolali, diperlukan kerja keras dan keseriusan dari setiap pihak terkait, termasuk dalam hal meningkatkan tracing kontak erat.
"Dari kasus konfirmasi, akan dilaksanakan perawatan di Isoter (Isolasi Terpusat), tidak di Isoman (Isolasi Mandiri)," ujarnya dalam keteranganya. (Pon)
Baca Juga:
Pandemi Dinilai tidak akan Selesai Jika Pemerintah Hanya Fokus Vaksinasi