Bursa Ketum Golkar, Pengamat Ungkap Calon ‘Jagoan’ Jokowi
Selasa, 13 Agustus 2024 -
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo dinilai bakal mengambil ‘peran’ dalam menentukan posisi Ketua Umum Golkar yang lowong setelah ditinggal Airlangga Hartarto.
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai, peran dari Jokowi dalam perhelatan siapa sosok Ketua Umum Golkar sangat besar.
Jerry menduga ada potensi Jokowi menyodorkan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk maju menjadi Ketum Golkar. ”Bisa saja Jokowi mengutus wakilnya seperti Bahlil Lahadalia atau ada orang Jokowi yang notabene pengurus Golkar,” kata Jerry kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/8).
Namun, upaya Jokowi ini tentu saja tak mudah jika dilakukan. Sebab, para sesepuh Golkar diyakini sudah mempunyai jagoan masing-masing.
Baca juga:
Pergantian Ketum Golkar Dinilai Pengaruhi Penentuan Paslon di Pilkada Jabar
Menurutnya, ada tiga orang paling berpengaruh yang bisa menggerakan roda organisasi Golkar. Ketiga orang tersebut yaitu Agung Laksono, Akbar Tanjung, dan Aburizal Bakrie. Ketiganya merupakan kekuatan utama Golkar dalam bertahan di kancah perpolitikan Indonesia.
Jerry menilai siapapun kader Golkar yang memiliki kedekatan dengan ketiga tokoh tersebut berpeluang besar menjadi caketum partai. Menurutnya, tiga tokoh itu memiliki pengaruh yang cukup besar di internal partai.
Ada beberapa nama di internal yang digadang-gadang yaitu Waketum Golkar Bambang Soesatyo, Waketum DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Nama-nama tersebut diharapkan Jerry bisa mendekati salah satu dari tiga tokoh tersebut.
Selain itu, Jerry juga melihat adanya tokoh-tokoh lain yang lebih muda namun memiliki pengaruh kuat. Ketiga tokoh tersebut yakni Jusuf Kalla, Idrus Marham, dan Luhut Binsar Pandjaitan. Khusus untuk Luhut, Jerry melihat lebih condong kepada Bahlil karena sesama menteri di kabinet Indonesia Maju.
Baca juga:
Pemilihan Plt Ketum Golkar, Meutya Hafid Minta tak Gunakan Sistem Voting
"Mungkin Luhut mendukung Bahlil dan mencari celah bagaimana Bahlil lolos jadi ketua umum," lanjutnya.
Faktor lain menurut Jerry selain dari tokoh-tokoh berpengaruh, organisasi sayap Golkar juga bisa menentukan. Organisasi seperti Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dan lainnya memiliki pengaruh yang cukup besar.
"Organisasi sayap itu sangat berpengaruh, jadi bukan cuma nama-nama tokoh senior," pungkasnya. (knu)