Bupati Nias Curhat Soal Kekurangan Listrik di Daerahnya

Selasa, 31 Mei 2016 - Selvi Purwanti

MerahPutih Nasional - Dalam pertemuan koordinasi yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) terkait implementasi program 35.000 MW, Bupati Nias, Sumatera Utara Sokhiatulo Laoli memberikan komentar mengenai masalah kekurangan listrik di Indonesia.

Dihadapan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Ketua BPK RI Sapto Amal Damandari, Sokhiatulo Laoli mengatakan seringnya Kabupaten Nias mengalami kematian listrik bergilir.

"Satu kota itu 150 MW enggak banyak sebenarnya. Itulah herannya kok PLN susah mengadakan itu, enggak usah bicara ribu-ribu dulu lah," ucapnya dipertengahan acara di Auditorium BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (31/5).

Demi memenuhi pasokan listrik yang kurang di Nias, PLN pun berinisiatif dengan menyewa pembangkit tenaga gas. Namun hal ini belum bisa memecahkan masalah pasokan listrik yang ada di Nias.

Menurut Sokhiatulo Laoli sebenarnya pemerintah daerah Nias telah mengajukan permintaan tambahan pasokan listrik di tahun 2014. Namun hingga saat ini permintaan tersebut belum direalisasikan oleh PLN.

"Memang ada rencana pembangunan pembangkit listrik 25 MW, sebenernya program 2014 saya sendiri yang mengajukan tapi sampai sekarang belum juga dibangun," katanya. (Yni)

BACA JUGA:

  1. BPK RI Lakukan Koordinasi Soal Proyek 35.000 MW
  2. BPK Sebut Proyek 10.000 MW Warisan SBY Bermasalah
  3. BPK Panggil Pemerintah Jelaskan 166 Perusahaan Bermasalah Proyek
  4. Kasus RS Sumber Waras, BPK Temukan Transaksi Tunai Rp755,89 Miliar Tak Lazim
  5. Ahok Sebut BPK Ngaco, Ini Komentar Ahmad Dhani

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan