Bunda Wajib Tahu! Tingkatan Usia Anak untuk Membicarakan Seks

Kamis, 10 Januari 2019 - Zaimul Haq Elfan Habib

MENGENALKAN perihal seks kepada anak sangat dianjurkan sedini mungkin. Namun kamu harus menjelaskan hal ini dalam bentuk yang paling sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak.

Dalam penyampaiannya, usahakan hindari memberikan perumpamaan yang tidak objektif dan tidak masuk di akal si kecil. Penjelasan yang kamu berikan harus disesuaikan dengan umur dan tahap perkembangan anak.

Bagaimana caranya? Berikut ini merupakan cara-cara memberikan pendidikan seks pada anak seperti dilansir Go-Dok, disesuaikan dengan tingkat umurnya masing-masing;

1. Usia 1- 5 tahun

Usia 1- 5 tahun. (Pixabay/sathyatripodi)
Usia 1- 5 tahun. (Pixabay/sathyatripodi)

Pada usia ini, kamu bisa mulai memperkenalkan kepada anak mengenai organ-organ seks miliknya dan menjelaskan perbedaan alat kelamin dari lawan jenisnya. Beritahukan kepada anak bahwa alat kelamin miliknya tidak boleh diperlihatkan, baik pada orang asing maupun orang yang mereka kenal.

Ajarkan kepada anak untuk berteriak apabila ada orang yang menyentuh alat kelaminnya. Kamu harus membiasakan anak untuk berganti pakaian diruangan khusus dan menutup pintu kamar mandi ketika anak sedang buang air kecil atau air besar.

2. Usia 6- 10 tahun

Balita umur 6-10 tahun. (Pixabay/klimkin)
Balita umur 6-10 tahun. (Pixabay/klimkin)

Pada usia ini merupakan masa-masa di mana si buah hati memiliki rasa ingin tahu yang besar. Dia akan mulai aktif bertanya mengenai berbagai macam hal. Salah satu hal yang mungkin si kecil tanyakan, adalah dari mana dirinya berasal atau dari mana munculnya adik bayi.

Jika pertanyaan ini terlontar darinya, kamu harus memberikan jawaban jujur yang mudah dimengerti oleh anak. Jawablah dengan memakai perumpaan, seperti mengatakan bahwa bayi ada tumbuh di dalam perut karena Ayah menanamkan benihnya pada rahim di perut ibu.

Jika ia bertanya lebih lanjut, katakan bahwa Ayah memasukkan benih tersebut menggunakan penis melalui vagina ibu. Itulah yang dinamakan hubungan seks, dan itu hanya boleh dilakukan oleh pria dan wanita yang telah menikah. Mudah, bukan?

3. Usia 11 Tahun- Remaja

Usia 11 Tahun- Remaja. (Pixabay/huweijie07170)
Usia 11 Tahun- Remaja. (Pixabay/huweijie07170)

Anak mulai mengalami perubahan bentuk tubuh dan ini adalah saatnya untuk anda menerangkan mengenai haid, mimpi basah, dan juga perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada dirinya.

Ketika anak mulai tertarik dengan lawan jenisnya, biarkan mereka untuk berbicara terlebih dahulu sebelum kamu memberikan saran. Katakan kepada anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh teman lawan jenisnya, beritahu kepada anak cara membela diri jika temannya atau ada orang asing yang bersikap tidak sopan kepadanya.

Pada saat memberikan penjelasan kepada anak, sebisa mungkin hindari penggunaan kalimat dan kata-kata negatif, seperti kata jangan yang harus diganti dengan kata sebaiknya. Ingat pula bahwa teladan terbaik yang dapat kamu berikan kepada anak adalah dengan memperlihatkan bahwa orangtuanya merupakan pasangan paling berbahagia dan menyayangi satu sama lain.

Tidak apa-apa jika anak melihat orang tuanya beradu argumen, tapi anda harus menunjukan kepada anak bahwa kamu dan suami akan segera baikan. Jadi, selalu jaga perasaan si kecil juga ya, Bunda! Semoga bermanfaat! (*)

Baca Juga: Phone Sex Solusi Pasangan LDR?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan