Budiman Sudjatmiko Ibaratkan Prabowo Striker Yang Gak Bisa Bikin Gol
Kamis, 21 Februari 2019 -
MerahPutih.Com - Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko mengibaratkan debat capres kedua seperti pertandingan sepak bola. Jokowi dan Prabowo berperan sebagai seorang striker dari masing-masing kubu.
"Jadi begini kalau saya melihat tim BPN ini seperti kecewa kalau kayak jadi seporter bola itu kecewa strikernya tidak masukin gol, malah jadi bek. Dan marah-marah sama wasit," kata Budiman kepada wartawan, di Posko Cemara, Kamis (21/2).
Pernyataan itu merespon serangan Jokowi kepada Prabowo yang dinilai bersifat pribadi. Bahkan karena pernyataan Jokowi soal lahan itu BPN melaporkan Jokowi.

"Jadi strikernya tidak jadi penyerang, malah jadi bek mundur bertahan bahkan malah ikut melakukan gol bunuh diri," kata Budiman.
Terkait serangan itu, Budiman menyayangkan jika BPN melaporkan dan mendesak Jokowi minta maaf. Menurut Budiman ini soal debat politik maka harus diselesaikan dengan cara politik bukan malah melaporkan atau mendesak minta maaf.
"Bongkar. Kalau salah bongkar dalam debat berikutnya. Selesaikan di debat berikutnya. Ini debat politik bukan soal hukum dan kultural minta maaf gak minta maaf. Ini soal politik," ujarnya.
Lebih lanjut, tutur Budiman, terkait kesalahan data yang diajukan Jokowi saat debat kedua, kenapa tidak dibantah saat debat berlangsung, kenapa tidak memanfaatkan panggung tersebut untuk beradu data.
Bukan justru, setelah itu (debat) pendukungnya marah-marah dan protes. Seharuanya, kata dia, Capresnya harus menyelesaikan itu di atas panggung.
"Terus kata salah Pak Jokowi. Ya gugat oleh pak Prabowo. Kenapa waktu itu tidak dimanfaatkan oleh Pak Prabowo. Yakan. Ibarat rumah tangga. Selesaikan masalah rumah tangga di rumah tanggamu sendiri deh. Selesaikan gagasan politik, data di panggung itu deh. Selesaikan dipanggung itu. Itu paggungnya. Dan puluhan juta mata menyaksikan," pungkasnya.(Fdi)
Baca berita menarik lainnnya dalam artikel: Waketum MUI Harap Tidak Ada Muatan Politik Dalam Munajat 212 di Monas