Boba Tak Sebabkan Batu Ginjal
Kamis, 27 Februari 2020 -
ADA yang mengatakan kalau bola tapioka atau biasa disebut boba menyebabkan batu ginjal. Padahal anggapan itu salah. Ahli gizi/dietcian Pafitri, S.K.M.,RD mengatakan boba jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar tidak menyebabkan efek samping apa pun.
"Enggak (penyebab batu ginjal), enggak sampai ke situ. Tapi lebih ke masalah pencernaan. Jadi mungkin dia lebih ke mengalami sembelit atau begah, karena dia kan lebih sulit dicerna tapi kalau wajar enggak apa-apa," katanya di Jakarta seperti dilansir Antaranews.com, Kamis (27/2).
Baca juga:
Tren Minuman Boba Makin Menjamur, Apakah Itu Aman untuk Kesehatan?

Pafitri menjelaskan, boba terbuat dari pati resistan. Sehingga jika dikonsumsi malah berdampak positif, tentu dengan batas wajar. "Ya kan segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik," lanjutnya.
Pafitri tak melarang seseorang mengonsumsi boba, hanya saja tidak boleh terlalu sering. Ia mengajurkan hanya satu atau dua gelas dalam waktu sebulan. Selain itu, sebaiknya anak-anak dan lanjut usia (lansia) menghindari minuman ini.
Baca juga:

"Anak-anak dan lansia harus diwaspadai karena bubble-nya yang kenyal itu kadang-kadang sulit dicerna. Karena kadang-kadang anak sudah besar tapi kemampuan mengunyahnya belum bagus," ujar Pafitri.
Setiap 500ml minuman boba mengandung 500-800 Kal atau setara dengan dua hingga lima piring nasi putih. Hal ini tentu tak sehat. Jika dikonsumsi terus menerus maka dapat memicu penyakit berbahaya seperti hipertensi, diabetes, jantung dan kanker. (Yni)
Baca juga: