Berusia Ratusan Tahun, Wayang Kyai Intan Jadi 'Jagoan' di Museum Wayang

Senin, 04 Januari 2016 - Selvi Purwanti

MerahPutih Budaya - Wayang yang dulunya berfungsi sebagai media untuk berkomunikasi dengan arwah nenek moyang, hingga saat ini masih ada beberapa orang yang mengeramatkan benda tersebut.

Salah satu contohnya yakni, Wayang Kulit Kyai Intan yang berasal dari Yogyakarta. Wayang tersebut dibuat sejak tahun 1870 masehi, hal itu, tentunya membuat sebagian dalang dan masyarakat masih percaya akan hal gaib yang menyelimuti wayang tersebut sehingga menjadi “Jagoan” di Museum Wayang yang berada di Jalan Pintu Besar Utara No. 27, Jakarta Kota.

“Wayang yang paling tua adalah Wayang Kyai Intan. Wayang tersebut yang menjadi ‘Jagoan’ di museum ini. Banyak dari masyarakat umum yang penasaran,” jelas Wirto, Koordinator Museum Wayang kepada Merahputih.com, Sabtu (2/1).

Wirto juga menambahkan, bagi seorang Dalang jika tampil dengan menggunakan Wayang Kyai Intan, ada beberapa ritual yang harus dilakukan terlebih dahulu, sebelum dan sesudah tampil. “Sebelum tampil, biasanya ada ruwatan. Kalau sudah selesai, biasanya ngelarung atau buang sial. Tapi, tidak semua dalang yang melalukan itu. Hanya beberapa saja,” tambahnya.

Meski demikian, perawatan untuk wayang tersebut tidak terlalu dikhususkan. Hanya saja pihak museum memberikan penganginan agar wayang tersebut tetap terjaga warna keasliannya. “Tidak ada perlakuan khusus. Kami hanya mengisis (menganginkan) wayang tersebut, seminggu dua kali,” pungkasnya. (Ard)

BACA JUGA:

  1. Festival Wayang Anak di Magelang
  2. Mengenal Kudu Leumpang, Kesenian Wayang Sukuraga
  3. Peringatan Hari Wayang Nasional

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan