Beri Tanda Pada Imigran Suriah, Ceko Dianggap Meniru Nazi

Jumat, 04 September 2015 - Ana Amalia

MerahPutih Internasional – Permasalahan pengungsi dari Suriah yang semakin banyak jumlahnya membuat negara-negara di Eropa terkesan ‘enggan’ menampung mereka.

Jika sebelumnya Slowakia hanya mau menampung pengsi beragama Kristen, kemudian Hungaria menutup jalur kereta internasional bagi para imigran, kini giliran Republik Ceko yang seolah melakukan ‘diskriminasi’ terhadap para migran tersebut.

Seperti yang dilansir Daily Mail, Polisi Ceko menandai para pengungsi yang melintas di negaranya dengan angka-angka di lengan mereka menggunakan spidol. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran Hak Asasi manusia oleh berbagai organisasi HAM dunia.

“Ini hal yang bodoh dan salah, mereka memperlakukan para pengungsi sama seperti saat Nazi memperlakukan para Yahudi,” ungkap Alp Mehmet, wakil ketua 'MigrationWatcht', sebuah lembaga HAM untuk imigran.

Meski begitu polisi Ceko berkelit, menurut mereka hal ini dilakukan untuk kebaikan para pengungsi itu sendiri. Ditambah lagi mereka tidak merasa keberatan.

“Kami menuliskan nomor kereta kedatangan mereka, dan negara tujuan agara bisa didata karena ini adalah peraturan dari Uni Eropa, para pengungsi harus terdaftar dari negara pertama mereka tiba,” ungkap juru bicara Kementerian Dalam Negeri Republik Ceko, Lucie Novakova.

Meski begitu tidak semua organisasi HAM mengecam tindakan para polisi tersebut, mereka menganggap hal ini baik dilakukan karena para pengungsi tidak memiliki dokumen.

Sementara itu masyarakat Ceko justru meminta agar para pengungsi dikembalikan ke negara asalnya. Mereka tidak ingin para imigran tersebut masuk ke Eropa.

BACA JUGA:

9 Pengungsi Suriah Tewas di Lepas Pantai Turki

Bocah 14 Tahun Tewas dalam Serangan Bom di Turki

Jepang Diizinkan dalam Perang Eksternal, Dunia Semakin Jauh dari Damai

Myanmar Setujui UU yang Berpotensi Anti-Muslim

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan