Indonesia Siaga Tampung Pengungsi Gaza, Rencana Evakuasi Kontroversial Tunggu Restu Palestina!

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 21 April 2025
Indonesia Siaga Tampung Pengungsi Gaza, Rencana Evakuasi Kontroversial Tunggu Restu Palestina!

Ilustrasi - Warga Gaza saat antre air bersih di kamp pengungsian. ANTARA/Anadolu/py.

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi, menyampaikan kesiapan Indonesia untuk menerima warga Palestina dari Gaza.

Namun, ia mengakui bahwa realisasi teknis dari rencana evakuasi ini tidaklah sederhana. Prasetyo menjelaskan bahwa tawaran evakuasi yang diajukan oleh Presiden Prabowo Subianto memerlukan persetujuan dari Pemerintah Palestina dan pembahasan lebih lanjut dengan negara-negara lain yang aktif mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

Baca juga:

Pesan Terakhir Paus Fransiskus untuk Israel-Palestina: Hentikan Peperangan

"Tawaran ini memerlukan persetujuan, dan secara teknis pelaksanaannya tidak mudah. Meskipun demikian, Pemerintah Republik Indonesia akan terus memberikan perhatian kepada saudara-saudara kita di Gaza," ujar Prasetyo Hadi.

Prasetyo mengungkapkan bahwa rencana Presiden Prabowo untuk mengevakuasi warga Palestina menjadi salah satu topik konsultasi utama selama kunjungan Presiden ke lima negara di Timur Tengah pada 9–14 April 2025, yaitu Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Secara prinsip, negara-negara tersebut menyambut baik niat Indonesia untuk membantu warga Palestina di Gaza.

"Pada prinsipnya mereka setuju. Namun, sekali lagi, aspek teknisnya tentu tidak mudah. Oleh karena itu, Bapak Presiden terus berkoordinasi, dan Menteri Luar Negeri, Bapak Sugiono, juga aktif berkoordinasi agar rencana ini dapat berjalan lancar jika memang disetujui dan akan dilaksanakan," kata Prasetyo.

Menanggapi kemungkinan adanya negara yang tidak setuju, Prasetyo menegaskan komitmen Indonesia untuk membantu rakyat Palestina. "Semangat kami adalah untuk membantu. Jika ada negara yang belum setuju, itu tidak masalah. Setiap negara memiliki pandangannya masing-masing. Itulah mengapa Bapak Presiden tidak terburu-buru dalam menyampaikan tawaran ini," imbuh Prasetyo.

Rencana evakuasi sementara warga Palestina di Gaza pertama kali diungkapkan oleh Presiden Prabowo dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (9/4) dini hari, sebelum keberangkatannya ke Abu Dhabi, UEA.

Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia siap menampung sekitar 1.000 warga Palestina dari Gaza untuk gelombang pertama, terutama mereka yang terluka, mengalami trauma, serta anak-anak yatim piatu.

"Kami siap mengirimkan pesawat untuk mengangkut mereka. Kami memperkirakan jumlahnya 1.000 untuk tahap awal," kata Presiden.

Baca juga:

Dukungan Parlemen Global untuk Palestina: Tuntutan Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan

Namun, Presiden menekankan bahwa rencana ini hanya dapat terwujud jika mendapatkan persetujuan dari otoritas Palestina dan pihak-pihak terkait, serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, keberadaan mereka di sini bersifat sementara, sampai mereka pulih kembali. Setelah pulih dan kondisi di Gaza memungkinkan, mereka harus kembali ke tempat asal mereka. Saya kira itu adalah sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya perlu berkonsultasi dengan para pemimpin di wilayah tersebut," jelas Prabowo.

#Palestina #Pengungsi #Prasetyo Hadi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas
Pada 25 Agustus, pemerintah Gaza memperingatkan bahwa krisis tempat tinggal bagi para pengungsi mencapai lebih dari 96 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas
Indonesia
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Ketua Partai Nasional Inisiatif Palestina, Mustafa Barghouti, mengecam sikap PBNU yang mengundang tokoh akademisi Israel, Peter Berkowitz. Hal itu tak bisa dibenarkan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Dunia
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Menteri Luar Negeri Luksemburg Xavier Bettel mengusulkan supaya diadakan sidang khusus Majelis Umum PBB di Jenewa, Swiss.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Indonesia
Prabowo Peringatkan Massa Aksi di MPR/DPR: Jangan Mengganggu dan Merusak
Kericuhan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR membuat pihak Istana Negara angkat suara.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 28 Agustus 2025
Prabowo Peringatkan Massa Aksi di MPR/DPR: Jangan Mengganggu dan Merusak
Indonesia
Prabowo Perintahkan Anak Buahnya Pelajari Putusan MK yang Larang Wakil Menteri Rangkap Jabatan
MK memberikan waktu dua tahun bagi pemerintah untuk menyesuaikan diri dengan putusan tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 28 Agustus 2025
Prabowo Perintahkan Anak Buahnya Pelajari Putusan MK yang Larang Wakil Menteri Rangkap Jabatan
Indonesia
Indonesia Siapkan Isu Palestina sebagai Prioritas Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB
Ini akan menjadikan Prabowo sebagai presiden pertama Indonesia yang hadir secara langsung dalam acara tersebut setelah satu dekade
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Indonesia Siapkan Isu Palestina sebagai Prioritas Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB
Dunia
Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan Hamas diminta melucuti senjata dan membebaskan semua sandera.
Dwi Astarini - Jumat, 22 Agustus 2025
Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan
Indonesia
Istana Tunggu Putusan KPK terkait Tindakan untuk Wamenaker Immanuel Ebenezer yang Tersandung Kasus Korupsi
Setelah keputusan KPK resmi keluar, Istana akan menindaklanjuti sesuai mekanisme.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 22 Agustus 2025
Istana Tunggu Putusan KPK terkait Tindakan untuk Wamenaker Immanuel Ebenezer yang Tersandung Kasus Korupsi
Indonesia
Lemhanas Tegaskan Pemindahan Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Dapat Pengobatan Murni Atas Dasar Kemanusiaan
Inisiatif ini muncul karena banyak fasilitas kesehatan di Gaza hancur akibat serangan Israel
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Lemhanas Tegaskan Pemindahan Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Dapat Pengobatan Murni Atas Dasar Kemanusiaan
Indonesia
Skandal Tunjangan Rumah DPR, Mensesneg Lempar 'Bola Panas' ke Kemenkeu
Prasetyo menjelaskan bahwa perubahan fasilitas ini berkaitan dengan tidak digunakannya lagi rumah dinas anggota DPR di kompleks Kalibata, Jakarta Selatan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Skandal Tunjangan Rumah DPR, Mensesneg Lempar 'Bola Panas' ke Kemenkeu
Bagikan