Lampu Hijau Muhammadiyah untuk Gaza, Evakuasi Sementara Jadi Solusi Kemanusiaan?
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (ANTARA/HO-PP Muhammadiyah)
Merahputih.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan dukungannya terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Palestina dari Gaza ke Indonesia. Dukungan ini diberikan dengan catatan bahwa evakuasi tersebut bersifat sementara.
"Muhammadiyah setuju dengan rencana ini asalkan tidak menimbulkan polemik dan bersifat temporer, berbeda dengan konsep yang pernah ditawarkan oleh mantan Presiden AS Trump," jelas Haedar dikutip Antara, Selasa (22/4).
Haedar menekankan pentingnya saling pengertian dan toleransi dalam berbagai upaya pembelaan terhadap warga Palestina.
"Muhammadiyah memahami bahwa evakuasi 1.000 orang ini sebagai langkah sementara untuk memberikan pelayanan kesehatan dan keamanan. Bahkan, ada kemungkinan untuk memberikan pendidikan sebelum mereka dikembalikan ke tanah air mereka, Palestina, ketika situasinya sudah memungkinkan," paparnya.
Baca juga:
Menag: Manfaatkan Haji Akbar untuk Doa Kolektif, Bantu Palestina yang Terzalimi
Meski demikian, Haedar mengingatkan bahwa prioritas utama tetaplah pada pendekatan diplomatik dan politik jangka panjang.
"Selama ini, sikap Indonesia terhadap isu Palestina sangat tegas, seperti yang tercermin dalam pidato mantan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Sikap politik yang kuat ini harus tetap menjadi landasan utama, meskipun terjadi pergantian menteri," tegasnya.
Haedar menambahkan bahwa Muhammadiyah telah lama aktif memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina melalui berbagai cara, termasuk mengirimkan tenaga medis ke Gaza, menyediakan beasiswa bagi mahasiswa Palestina di Indonesia, dan membangun madrasah untuk anak-anak pengungsi di Beirut.
"Langkah-langkah cepat yang dapat mengatasi masalah juga patut dipertimbangkan," ujarnya.
Menurut Haedar, menjaga persatuan sikap di antara kelompok pendukung kemerdekaan Palestina sangat krusial. Perbedaan pandangan sebaiknya diselesaikan melalui dialog.
"Kita tidak boleh saling bertentangan sehingga energi positif kita untuk Palestina menjadi terpecah. Saya yakin ini adalah bagian dari tradisi kebangsaan kita," tuturnya.
Baca juga:
Pesan Terakhir Paus Fransiskus untuk Israel-Palestina: Hentikan Peperangan
Muhammadiyah, lanjutnya, siap berkolaborasi dengan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung Palestina.
Namun, ia berharap semua upaya tersebut dijalankan dengan prinsip kemanusiaan dan berlandaskan pada semangat politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
"Upaya politik juga harus menjadi perhatian pemerintah dengan semangat bebas aktif dan proaktif dalam mencari solusi," katanya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Masa Tanggap Darurat Gase ke-2, BNPB Kumpulkan Pengungsi di Tempat Terpadu
Tinjau Aceh dan Sumatra, Prabowo Tegaskan Negara Hadir untuk Korban Bencana
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Kondisi Pengungsi Memburuk, DPR Minta Kemenkes Kirim Tenaga Kesehatan Tambahan ke Sumatra
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Paus Leo Serukan Pembentukan Negara Palestina sebagai Jalan Damai
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
20 Ribu TNI Dikirim ke Gaza: Jatah Terbesar AD 60%, 3.650 Personel dari AU