Ternyata Bukan Tersenggol Motor, Penyebab Pengeroyokan TNI AL Terungkap Dalam Rekonstruksi

Selasa, 18 Desember 2018 - Noer Ardiansjah

MerahPutih.com - Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi perkara kasus pengeroyokan terhadap kapten TNI AL dan Pratu Rivonanda Nanda, yang terjadi di Ruko Arumdina, Cibubur Jakarta Timur, pada Senin, (10/12) lalu.

Dalam rekonstruksi perkara kasus pengeroyokan tersebut, kelima tersangka yang berinisial IH, AP, HP, SR, dan D juga dihadirkan.

Kanit I ResmobDirektorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Polisi (Kompol) Malvino Edwar Justica mengatakan, dalam rekonstruksi kasus tersebut kelima pelaku akan memerankan sebanyak 20 adegan.

Rekonstruksi pengeroyokan TNI AL. (Foto: merahputih.com/Gomes)
Rekonstruksi pengeroyokan TNI AL. (Foto: merahputih.com/Gomes)

"Adegan pertama, pada tanggal (10/12) lalu, tersangka AP, mendatangi tempat parkiran yang berada di kawasan Ruko Arumdina Cibubur Jakarta Timur. Kedua, sekira pukul 14.00 WIB, tersangka IH mendatangi dan bergabung dengan tersangka AP, " kata Kompol Malvino di TKP rekonstruksi, Senin, (17/12) kemarin.

Pada adegan ketiga, kata Malvino, korban Komarudin mendatangi ke lokasi dan berboncengan dengan anaknya.

Rekonstruksi pengeroyokan TNI AL. (Foto: merahputih.com/Gomes)
Rekonstruksi pengeroyokan TNI AL. (Foto: merahputih.com/Gomes)

Ia memarkir motor di tempat warung makan soto kudus. Kemudian pada adegan keempat, korban dan anaknya turun dari motor yang ditungganginya.

"Adegan kelima tersangka Hutapea alias Etek menghampiri motor Komarudin lalu menggeser motor tanpa sepengetahuan korban. Tak terima dengan perbuatan tersangka IH, Komarudin lantas menegurnya," kata Malvino.

Dari rekonstruksi tersebut terungkap sebenarnya Komarudin tak tersenggol setang motornya. Tapi, karena tak terima ditegur Komarudin, IH melawan.

Nah, Depi yang juga tukang parkir di kasawan itu melihat IH ditegur Komarudin. Melihat temannya ditegur, Depi langsung menghampiri Komarudin.

Rekonstruksi pengeroyokan TNI AL. (Foto: merahputih.com/Gomes)
Rekonstruksi pengeroyokan TNI AL. (Foto: merahputih.com/Gomes)

Berlanjut pada adegan kesembilan, tersangka IH dan Depi beradu cekcok dengan korban Komaruddin. Sehingga, kata Malvino, pada adegan kesepuluh tersangka IH cekcok dengan korban komarudin dan memukul korban.

Pada adegan kesebelas, korban kedua bernama Pratu Rivo Nanda, yang saat itu melintas di depan ruko parkiran melihat korban Komarudin dipukul oleh tersangka IH.

Melihat kejadian tersebut, korban Pratu Rivo Nanda memarkiran motor yang ditungganginya guna membantu korban Komarudin. Hal tersebut terjadi pada adegan kedua belas.

"Adegan ketiga belas, korban Rivo Nanda mendekati tersangka dan memukul tersangka IH dari belakang sampai terjatuh. Lalu, adegan keempat belas, korban Rivo Nanda merangkul korban Komarudin, serta menjauh dari tersangka Hutapea," kata Malvino

Rekonstruksi pengeroyokan TNI AL. (Foto: merahputih.com/Gomes)
Rekonstruksi pengeroyokan TNI AL. (Foto: merahputih.com/Gomes)

Pada adegan kelimabelas, tersangka Etek datang membantu HI dengan cara mendorong korban Rivo Nanda.

Sedangkan pada adegan keenam belas, tersangka IH berdiri dan memukul korban Rivo Nanda.

Lalu pada adegan ketujuh belas, lanjut Malvino, korban Rivo Nanda pergi menjauh karena banyak orang yang membantu IH.

Rekonstruksi pengeroyokan TNI AL. (Foto: merahputih.com/Gomes)
Rekonstruksi pengeroyokan TNI AL. (Foto: merahputih.com/Gomes)

Sehingga pada adegan kedelapan belas (a), tersangka berjumlah tiga orang memegangi korban komarudin serta memukul langsung kearah kepala, dan pada adegan ke delapan belas (b), di mana korban Rivo Nanda menarik Komarudin untuk diamankan.

"Adegan kesembilan belas, setelah Komarudin ditarik, tersangka kembali ke ruko. Lalu pada adegan terakhir, atau adegan kedua puluh, korban Komarudin mengamankan diri dengan anaknya dan pergi dari TKP," tandas Malvino. (Gms)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan