Bantah Tambang Nikel di Raja Ampat Merusak Alam, Gubernur Klaim Warga Justru Minta Proyek Dilanjutkan

Senin, 09 Juni 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUITH.COM - GUBERNUR Papua Barat Daya Elisa Kambu menepis adanya kerusakan lingkungan akibat tambang nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat. Menurut dia, kegiatan tambang yang dijalankan PT Gag Nikel telah sesuai dengan aturan dan tidak merusak lingkungan sekitar. Elisa menyebut pengelola sudah melakukan eksplorasi dan reboisasi sejak lama.

“Reklamasi juga sudah dilakukan dengan membangun pelabuhan sehingga tidak menimbulkan pencemaran," kata Elisa dalam keterangannya kepada wartawan, dikutip Minggu (8/6).

Elisa bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga telah meninjau langsung kondisi di lapangan. Menurutnya, tidak ada air berwarna cokelat seperti video viral itu. Dia menduga video mungkin itu diambil di tempat lain. "Saya bersama Menteri ESDM sudah sampai ke Pulau Gag. Jadi video yang beredar menunjukkan laut berwarna cokelat, tetapi saat kami sampai di sana (Pulau Gag), air laut berwarna biru," kata Elisa.

Menurut Elisa, penghentian sementara operasional tambang di Pulau Gag juga mendapat penolakan dari warga. Dikhawatirkan, hal itu akan mempengaruhi perputaran ekonomi warga. "Masyarakat di sana menangis, minta agar tambang tidak ditutup," kata Elisa.

Elisa menegaskan, lokasi wisata Painemo berada jauh dari area tambang nikel di Pulau Gag. Oleh sebab itu, tegas dia, klaim yang menyatakan telah terjadi pencemaran lingkungan di area tambang nikel, sangat tidak benar.

"Kami pastikan, mungkin video itu bukan dari PT Gag Nikel, tetapi dari tempat lain. Hal yang pasti, penambangan itu bukan dari Gag," tutup Elisa.(knu)


Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan