Bamsoet Pastikan MPR Jadi Rumah Kebangsaan Demi Amankan Ideologi Pancasila

Jumat, 04 Oktober 2019 - Eddy Flo

Merahputih.Com - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan pidato pertamanya setelah menang secara aklamasi.

Bamsoet mengatakan dirinya bakal mengutamakan semangat kebersamaan dari semua unsur yang ada didalam Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.

Baca Juga:

Bambang Soesatyo Terpilih sebagai Ketua MPR

"Mari bersama kita jadikan MPR Rumah Kebangsaan," kata Bamsoet di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).

Bamsoet melanjutkan, dengan 10 pimpinan, MPR periode ini mensyaratkan adanya sinergi dari setiap perwakilan. Oleh karena itu, ia berharap sikap gotong royong selalu terbina dari tiap-tiap anggota dalam upaya menjalankan tugas dan fungsinya.

Ketua MPR Bambang Soesatyo
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kanan) bersama beberapa anggota MPR RI. (Foto: Antara/Istimewa)

"Musyawarah mufakat adalah nilai-nilai luhur dalam Pancasila yang harus selalu dikedepankan dalam proses pengambilan keputusan di lembaga yang terhormat ini. Dengan demikian, MPR hari ini terbuka sebagai ruang hangat untuk mengkaji berbagai gagasan mengenai persoalan bangsa dan Negara,"kata Bamsoet.

Bamsoet menilai, MPR mesti jadi rumah untuk mengamankan ideologi Pancasila, melaksanakan Konstitusi, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengawal tegaknya kehidupan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Tekad dan semangat untuk melaksanakan ideologi Pancasila tidak boleh pudar, melainkan harus tetap menyala dan terus mantapkan.

"Tantangan yang kita hadapi semakin bertambah berat, karena banyak generasi muda yang tidak lagi mengenal Pancasila. Bahkan ada diantara mereka yang lebih menyukai ideologi lain daripada Pancasila. Sehingga banyak ditemukan adanya tindakan intoleran serta sikap dan perilaku yang semakin jauh dari nilai-nilai Pancasila," terang Bamsoet.

Karena itu, MPR ke depan diharapkan mampu menunjukkan eksistensinya dalam mengatasi persoalan-persoalan ideologis di tengah masyarakat. Tugas ini termaktub dalam revisi UU MD3, yakni memasyarakatkan empat pilar: UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

"Melihat perkembangan dunia global dan pesatnya teknologi informasi, MPR diharapkan menjadi lembaga terdepan memimpin penguatan Empat Pilar Indonesia secara luas. Oleh karena itu, kami sangat berharap, tugas yang cukup berat ini mendapatkan dukungan penuh dari seluruh anggota MPR, yang juga berperan sebagai agen Empat Pilar di daerah pemilihannya masing-masing," jelas Bamsoet.

Terkait dengan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, ia meminta semua pihak tidak boleh melupakan jasa Taufik Kiemas, Ketua MPR RI Masa Bakti 2009-2014.

"Karena beliaulah yang memelopori sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang dilaksanakan sampai sekarang ini," terang politikus Golkar ini.

Baca Juga:

PDIP Dukung Bamsoet Pimpin MPR

Sebelumnya, Bambang Soesatyo terpilih secara aklamasi menjadi Ketua MPR RI periode 2019-2019 setelah didukung secara bulat oleh sembilan fraksi di MPR RI dan kelompok DPD RI di MPR RI.

Kepastian terpilihnya Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR RI tersebut, setelah penetapan dirinya disepakati oleh forum rapat paripurna pemilihan ketua MPR RI yang dipimpin oleh anggota MPR RI tertua, Abdul Wahab Dalimunte, dan anggota termuda Hillary Brigitta Lasut, di Gedung Nusantara, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis malam.

Rapat paripurna pemilihan pimpinan MPR RI dibuka oleh pimpinan sementara, Abdul Wahab Dalimunte dan Hillary Brigitta Lasut, yang kemudian Abdul Wahab membacakan 10 nama pimpinan MPR RI. Mereka adalah Ahmad Basarah dari Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar, Ahmad Muzani dari Fraksi Partai Gerindra, Lestari Moerdijat dari Fraksi Partai Nasdem, Jazilul Fawaid dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).(Knu)

Baca Juga:

Ini Alasan Partai Koalisi Jokowi Lebih Memilih Bamsoet Ketimbang Ahmad Muzani

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan