Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Selasa, 03 Juni 2025 -
Merahputih.com - Penggunaan gawai pada anak tak hanya memengaruhi kemampuan sensorik, tapi juga bisa merusak kebiasaan makan dan mengganggu tumbuh kembang. Dokter spesialis anak sekaligus konselor pemberian makan, dr. Ian Suryadi Setja, menekankan bahwa paparan layar berlebih bisa membuat anak kesulitan memusatkan perhatian, termasuk saat makan.
"Ini berdampak pada proses makan, seperti kesulitan mengunyah atau memegang makanan. Selain itu, anak juga cenderung mengalami mindless eating atau makan tanpa kesadaran karena fokus pada layar," kata dr. Ian, Selasa (3/6).
Baca juga:
Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, LRT Jabodebek Gratiskan Ongkos Anak di Bawah 3 Tahun
Akibatnya, anak bisa makan terlalu sedikit atau justru berlebihan, yang dalam jangka panjang mengganggu pemenuhan nutrisi dan tumbuh kembang optimal. Dr. Ian mengingatkan orang tua untuk membatasi penggunaan gawai pada anak.
Anak di bawah dua tahun sebaiknya tidak terpapar layar elektronik sama sekali, anak di atas dua tahun dibatasi maksimal 30 menit per hari sementara anak di atas lima tahun dibatasi maksimal satu hingga dua jam per hari. Selain durasi, konten yang ditonton juga harus edukatif dan sesuai usia.
Senada dengan dr. Ian, pemengaruh Nimaz Dewantary berbagi strateginya. Ia mengaku tidak membiasakan anaknya screen time. Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan, dengan gawai diberikan di luar jam makan. Ia juga menekankan pentingnya orang tua menyediakan makanan bergizi seimbang serta menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak.
Baca juga:
Sakit Lihat Derita Anak-Anak Gaza, Paus Leo Ketuk Hati Israel Akhiri Pengepungan
Dr. Ian menambahkan, orang tua perlu memberikan beragam jenis makanan agar kebutuhan gizi makro dan mikro penting anak terpenuhi. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral sangat krusial untuk tumbuh kembang optimal.
Terakhir, dr. Ian menyoroti pentingnya susu dalam mendukung perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Ia menyarankan untuk memilih susu yang sesuai usia, berizin BPOM, rendah gula, dan diperkaya mikronutrien seperti AA, DHA, zat besi, kalsium, dan vitamin D.