Atikoh Cerita Soal Kedekatan Ganjar dan Basarah seperti Saudara
Sabtu, 27 Januari 2024 -
MerahPutih.com - Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darun Najah, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/1).
Saat berada di sana, Atikoh bertemu dengan pimpinan sekaligus pendiri Ponpes Darun Najah, KH. Achmad Muchtar Ghozali, ibu-ibu Muslimat NU, dan ratusan santri.
Baca juga: Siti Atikoh Ajak Jaga Kantong Basis Suara Ganjar-Mahfud
Kunjungan Atikoh juga didampingi oleh Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, Bupati Malang sekaligus kader PDIP, Sanusi, serta jajaran caleg DPRD dari PDIP.
Pada sambutannya, Atikoh menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada KH. Achmad Muchtar Ghozali, karena berkesempatan untuk bersilaturahmi dan bertemu langsung dengan pendiri ponpes tersebut.
Kemudian, ia juga menyapa Ahmad Basarah yang turut mendampinginya berkunjung ke Ponpes Darun Najah. Namun, Atikoh secara khusus menceritakan kedekatan suaminya, Ganjar Pranowo dengan Ahmad Basarah, yang sudah terjalin sejak menjadi Anggota DPR RI.
Bahkan, Atikoh menyebutkan, Basarah telah banyak berkorban untuk Ganjar. Cerita itu terungkap ketika Ganjar bersama Atikoh menunaikan ibadah Haji bersama Ahmad Basarah.
"Ada cerita lucu, saya sama Mas Basarah. Sejak Mas Ganjar masih di DPR RI sudah sangat akrab, termasuk ketika (ibadah) haji. Mas Basarah itu berkorban untuk Mas Ganjar," kata Atikoh.
Atikoh menceritakan, saat itu Ganjar tak membawa gunting atau alat cukur rambut. Padahal, saat Tahallul, seorang pria harus mencukur rambutnya hingga botak.
Baca juga: Ganjar-Mahfud Siap Kembangkan Usaha Sociopreneurship di Indonesia
"Waktu itu Mas Ganjar tidak membawa gunting, tidak bawa cukuran rambut saat Tahallul. Ke kamarnya Mas Basarah, 'ini, ayo kita gantian siapa dulu?'. Mas Basarah korbankan, dia yang punya alat cukurnya. 'Sudah Mas Ganjar dulu saja,'. Mas Ganjar selesai potong set-set," ungkap Atikoh.
Ketika itu, lanjut ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini, usai alat cukur selesai digunakan Ganjar, lantas dikembalikan kepada Ahmad Basarah.
Namun, ada kejadian lucu dan menarik yang tidak akan terlupakan oleh Atikoh dan Ganjar saat itu. Ketika alat cukur rambut digunakan oleh Basarah, justru baterainya habis. Jadi, Basarah belum bisa menyelesaikan potong rambutnya.
"Giliran Mas Basarah baru separuh potong rambutnya, baterainya abis. Jadi pas Haji itu kan antrenya luar biasa tempat cukur rambut. Mas Basarah dengan separuh botak harus mencari tukang cukur rambut," kata Atikoh yang langsung disambut tawa oleh para kiai, ibu-ibu muslimat NU, dan para santri.
Atikoh pun mengatakan, bahwa persaudaraan antara Ganjar dan Ahmad Basarah tidak akan terlupakan.
"Tapi enggak difoto ya Mas. Itu luar biasa sekali. Karena persaudaraan itu tidak akan dilupakan seumur hidup," jelas Atikoh. (Pon)
Baca juga: Atikoh Ikut Blusukan Bantu Pemenangan Ganjar, Tak Ada UU yang Dilanggar