Akibat COVID-19, Dewan Pers Sebut 70 Ribu Orang Jadi Yatim
Jumat, 23 Juli 2021 -
MerahPutih.com - Wabah virus corona tak hanya menghantam sendi perekonomian, tapi juga membawa luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan karena meninggal dunia.
Dewan Pers menyebut, kurang lebih tujuh puluh ribu kepala keluarga meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Sehingga sekarang ini, banyak anak-anak Indonesia yang berstatus yatim.
"COVID-19 ini luar biasa, salah satu efek yang luar biasa adalah yatim baru. Betapa banyaknya yatim baru yatim baru, yang saya hitung paling tidak sekarang sudah hampir 70.000 yatim baru," ucap Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh saat siaran virtual, Jumat (23/7).
Baca Juga:
Ketua DPR Minta Anggaran COVID-19 Digunakan untuk Perlindungan Anak
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, angka itu bukan termasuk dari jumlah kepala keluarga yang meninggal sebelum COVID-19, tapi hanya kasus di masa pandemi.
"Belum termasuk yang yatim lama. Yatim yang akibat di COVID-19 ini saja, itu kira-kira sudah 70 ribu yatim baru," terangnya.
Tingginya tingkat kematian, ucap Mohammad Nuh, fungsi media massa harus berperan aktif lagi dalam penanganan virus corona. Dengan mengingatkan masyarakat untuk tidak abai menjalankan protokol kesehatan penyebaran COVID-19.
"Oleh karena itu, media kita semua itu harus menjadi pejuang sejati mulai dari hulu sampai hilir. Hulunya itu prokes macam-macam di situ, hilirnya itu antara lain urusan yatim, yatim tadi itu, antara lain PHK-PHK itu," ungkapnya.
Baca Juga:
Kampung Jokowi Bertahan di Level 4 COVID-19, Ini Penjelasan Pemkot Solo
Lanjut dia, jangan sampai media tak berpengaruh banyak untuk ke masyarakat dalam menyelesaikan wabah virus corona.
"Pesan saya secara khusus jangan sampai kita menjadi distorsi sosial dan distorsi spiritual. Kalau kita engga ikut, taruh lah menangani COVID-19 ini, entah di hulu entah hilir, itu kita akan menjadi distorsi sosial," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Kejar Herd Immunity, Ribuan Warga di Wilayah Slum Area Jakpus Divaksin COVID-19