ABBA Protes Lagunya Digunakan di Kampanye Donald Trump
Jumat, 30 Agustus 2024 -
Merahputih.com - Grup musik ABBA mengajukan keberatan atas penggunaan lagu miliknya dalam Kampanye Donald Trump.
Grup musik yang hits di tahun 70-an itu diketahui diwakili lebelnya, Universal Music telah memerintahkan pemberitahuan hukum resmi kepada tim kampanye kepresidenan Donald J. Trump karena penggunaan lagu-lagu ABBA tanpa izin.
Lagu ABBA digunakan untuk kepentingan pencalonan mantan presiden tersebut dalam pemilihan tahun 2024.
Baca juga:
Dilansur dari Variety, juru bicara grup tersebut mengatakan penggunaan musik ABBA pada kegiatan kampanye Trump banyak tersebar secara online. ABBA sendiri sudah meminta agar konten tersebut dihapus. Sebab selama ini tidak ada pemintaan yang diterima pihak ABBA. Artinya tidak ada izin atau lisensi untuk digunakan.
Sejumlah lagu ABBA yang diputar di kampanye Trump di Minnesota 27 Juli diantaranya The Winner Takes It All dan Money, Money, Money.
Trump banyak diprotes oleh musisi. Hal ini karena Trump dalam banyak acara kampanye memutar lagu milik beberapa musisi tidak berizin.
Kritikan pertama saja datang dari Diva musik, Celine Dion. Ia keberatan kalau lagunya "My Heart Will Go On" di rapat umum digunakan untuk kegiatan politik itu. Tak hanya itu Trump juga drikritik dengan kasus serupa oleh Foo Fighters dengan tajuk lagu "My Hero".
Baca juga:
Kamala Harris Maju Pilpres AS, Kubu Donald Trump Ketar-Ketir
Kendati Amerika sebagai negara yang tegas soal hak cipta dan hak guna karya, penggunaan musik musisi di saat kampanye masih menjadi perdebatan, karena kemampuan seorang artis itu sendiri.
Tetapi musisi seperti Rolling Stones dan grup musik lainnya pernah tegas mengancam tindakan hukum terhadap kampanye Trump di masa lalu, yang biasanya mengakhiri penggunaan lagu atau artis tertentu. (Tka)