3 Aspek Penting untuk Bangun Startup

Jumat, 30 Juni 2023 - Andreas Pranatalta

DI zaman sekarang ini, sudah banyak startup menjamur di Indonesia. Oleh karena itu, riset dari Asian Development Bank memberikan tiga aspek yang dapat ditingkatkan untuk mengembangkan ekosistem perusahaan rintisan di Indonesia.

Riset yang berkolaborasi dengan lembaga penelitian SMERU itu menunjukkan perusahaan rintisan berorientasi pembangunan di Indonesia akan diuntungkan dengan pengembangan ekosistemnya untuk mewujudkan potensi mereka dan berkontribusi pada pembangunan negara.

Sementara fintech dan e-commerce mendominasi ekosistem digital di Indonesia, sedangkan perusahaan rintisan yang berfokus di area seperti pendidikan, kesehatan, agrikultur dan teknologi ramah lingkungan berkembang kurang pesat berdasarkan studi Indonesia's Technology Startups: Voices From the Ecosystem.

Baca juga:

Unik, Startup Produksi Daging Berbasis Udara

3 Aspek Penting untuk Bangun Startup
ada tiga aspek yang dapat difokuskan untuk meningkatkan ekosistem perusahaan rintisa. (Foto: Unsplash/Roberto Cortese)


Dilansir ANTARA, inovasi-inovasi perusahaan rintisan ini akan berdampak tinggi terhadap pembangunan seperti perbaikan kesehatan dan kesejahteraan, pekerjaan, dan solusi iklim. Namun, mereka dianggap berisiko oleh investor dan lembaga keuangan yang ada selama ini.

Menurut studi tersebut, ada tiga aspek yang dapat difokuskan untuk meningkatkan ekosistem perusahaan rintisan, meliputi kualitas inkubator dan akselerator, akses keuangna untuk perusahaan rintisan tahap awal, dan pengembangan bakat.

Inkubator dan akselerator dapat memperoleh manfaat dari staf yang lebih baik, terutama karyawan dengan pengetahuan bisnis yang lebih banyak, dan mentor dengan keahlian dan pengalaman sektor.

Baca Juga:

Restoran Ini Sajikan Menu Unik Ramen Campur Es Krim Cone

3 Aspek Penting untuk Bangun Startup
Inkubator dan akselerator dapat memperoleh manfaat dari staf yang lebih baik. (Foto: Unsplash/Israel Andrade)



Perusahaan rintisan baru kesulitan meyakinkan investor untuk menyediakan pendanaan, menyoroti pentingnya untuk menemukan dan mengembangkan sumber modal dan dukungan alternatif.

Menemukan bakat yang baik juga menjadi tantangan karena pasokan yang sedikit dan persaingan dari perusahaan besar dalam upaya perekrutan. Ini tentu selain dari kebutuhan untuk distribusi dukungan geografis yang lebih baik.

"Pemain kunci dan program terkonsentrasi di Jawa khususnya di Jakarta dan di Bali, sementara daerah lain kurang terlayani,” ucap Peneliti Senior SMERU Research Institute dan penulis utama laporan, Palmira Permata Bachtiar.

Palmira menambahkan akan lebih baik jika memikirkan satu ekosistem nasional dan sebagai gantinya mempertimbangkan beberapa ekosistem kota dan lokal yang melayani perusahaan rintisan terdekat. (and)

Baca Juga:

Ragam Kuliner Unik Negeri Aing Memiliki Nama Binatang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan