150 Ribu Tentara Rusia Kepung Perbatasan Ukraina, AS Coba Upayakan Diplomasi

Jumat, 18 Februari 2022 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Amerika Serikat (AS) masih mengupayakan cara diplomatik yang mungkin bisa dilakukan untuk membantu meredakan ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina.

“Kami berkomitmen untuk mengejar semua cara diplomatik untuk mengakhiri krisis ini,” kata pejabat senior Kedutaan AS di Jakarta dalam press-briefing secara virtual di Jakarta, Jumat (18/2).

Baca Juga

Biden Ultimatum Putin: Invasi Ukraina Berarti Rusia Memilih Kematian

Lebih lanjut, pejabat yang enggan menyebutkan namanya itu menyebutkan banyak diplomasi yang sedang berlangsung, terutama dengan Rusia. Akhir pekan lalu, kata dia, Presiden Biden Joe Bidan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mempertegas sikap AS terus mengejar upaya diplomasi

Menurut dia, terdapat lebih dari 200 pertemuan, panggilan telepon, konferensi video dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Uni Eropa (EU), Organisasi Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE) serta mitra dan sekutunya di seluruh Eropa dan sekitarnya.

Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat Divisi Airborne ke-82 berjalan menuju pesawat udara yang akan bertolak ke Eropa Timur di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat, Senin (14/2/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur untuk mengamankan Ukraina jika klaim serangan Rusia benar-benar terjadi. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Drake
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat Divisi Airborne ke-82 berjalan menuju pesawat udara yang akan bertolak ke Eropa Timur di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat, Senin (14/2/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur untuk mengamankan Ukraina jika klaim serangan Rusia benar-benar terjadi. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Drake

Namun, lanjut dia, AS menyatakan kesiapan dalam membantu Ukraina. Termasuk bantuan pertahanan guna memperkuat pertahanan Ukraina dalam menghadapi ancaman dan agresi Rusia yang meningkat.

Dilansir Antara, dukungan itu juga disampaikan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pidatonya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (17/2).

Menurut AS, situasi di Ukraina patut mendapat perhatian dunia lantaran ancaman perang yang membayangi Eropa karena Presiden Putin dinilai dapat menyerang kapan saja. Saat ini terpantau 150.000 tentara Rusia yang mengelilingi sepanjang perbatasan Ukraina dan Belarus.

“Kami terus mencari kekuatan, terutama kekuatan yang akan berada di garda depan setiap agresi baru terhadap Ukraina, terus berada di perbatasan,” tegas Menlu AS itu. (*)

Baca Juga

Eskalasi Perang Rusia-Ukraina Menguat Batalkan Pertemuan Negara-Negara G7

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan