Biden Ultimatum Putin: Invasi Ukraina Berarti Rusia Memilih Kematian


Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington, AS, 9 Februari 2022. (ANTARA/Reuters/Brendan McDermid)
MerahPutih.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengultimatum Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mundur dari potensi perang dengan Ukraina. AS menegaskan Putin harus bersiap menghadapi kemarahan dunia internasional jika tidak mundur dari Ukraina.
Dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional, Biden berbicara dengan gamblang tentang "kematian dan kehancuran yang tidak perlu" yang dapat ditimbulkan Moskow jika benar-benar jadi menginvansi Ukraina. Diperkirakan ada sekitar 150.000 tentara Rusia sekarang mengepung Ukraina.
Baca Juga
"Jika Rusia menginvasi Ukraina, Amerika Serikat dan sekutunya siap untuk menanggapi dengan hukuman yang ditujukan untuk menimbulkan kerugian ekonomi dan isolasi global," kata Biden, dilansir dari Reuters, Rabu (16/2).
Presiden Amerika itu juga mengimbau langsung kepada warga Rusia. “Untuk warga Rusia: Anda bukan musuh kami, dan saya tidak yakin Anda menginginkan perang berdarah yang merusak melawan Ukraina,” kata Biden.

Menurut Biden, biaya manusia dan strategis akan sangat besar untuk Rusia jika menyerang. Namun, dia kembali menegaskan AS tidak mencari konfrontasi langsung dengan Rusia.
Hanya saja, kata Biden, negaranya akan merespons tegas jika Rusia sampai menginvansi Ukraina yang berakibat menyerang warga AS yang berada di negara itu. "Dunia tidak akan lupa bahwa Rusia memilih kematian dan kehancuran yang tidak perlu," tutup orang nomor satu di Gedung Putih itu.
Eskalasi konflik Rusia dengan Ukraina semakin berdampak luas. Terbaru, pertemuan pejabat keuangan dari negara-negara maju Kelompok Tujuh (G7) pada pekan ini bakal ditunda hingga 1 Maret akibat potensi pertempuran yang semakin menguat.
Penundaan disampaikan para petinggi G7 dalam rapat yang digelar Selasa malam (15/2). Para menteri keuangan G7 dari kelompok negara barat pada Senin (14/2) memperingatkan Rusia tentang konsekuensi ekonomi "besar" jika memilih untuk menyerang Ukraina. Dikutip Antara, negara-negara barat anggota G7 menjanjikan dukungan cepat dan tegas untuk ekonomi Ukraina. (*)
Baca Juga:
Eskalasi Perang Rusia-Ukraina Menguat Batalkan Pertemuan Negara-Negara G7
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Ledakan Hebat Guncang Pamulang: Rumah Hancur, 7 Orang Luka Termasuk Bayi

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Banjir Melanda Bali, BBMKG Prediksi Hujan Lebat Masih akan Terjadi hingga Beberapa Hari ke Depan

Menpora Dito Ariotedjo Pamitan di Instagram, Kena Reshuffle?

Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Rafael Struick Sumbang Gol, Timnas Indonesia U-23 Menang 5-0 Vs Makau

Oxford United Umumkan Peminjaman Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Diperkuat Witan Sulaeman

Timnas Indonesia Gilas Taiwan 6-0, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Catatkan Debut

Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
