150 Ribu Tentara Rusia Kepung Perbatasan Ukraina, AS Coba Upayakan Diplomasi


Tentara Rusia terlihat di kendaraan tempur infanteri BMP-3 di jajaran Kadamovsky di wilayah Rostov, Rusia Kamis (3/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov
MerahPutih.com - Amerika Serikat (AS) masih mengupayakan cara diplomatik yang mungkin bisa dilakukan untuk membantu meredakan ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina.
“Kami berkomitmen untuk mengejar semua cara diplomatik untuk mengakhiri krisis ini,” kata pejabat senior Kedutaan AS di Jakarta dalam press-briefing secara virtual di Jakarta, Jumat (18/2).
Baca Juga
Biden Ultimatum Putin: Invasi Ukraina Berarti Rusia Memilih Kematian
Lebih lanjut, pejabat yang enggan menyebutkan namanya itu menyebutkan banyak diplomasi yang sedang berlangsung, terutama dengan Rusia. Akhir pekan lalu, kata dia, Presiden Biden Joe Bidan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mempertegas sikap AS terus mengejar upaya diplomasi
Menurut dia, terdapat lebih dari 200 pertemuan, panggilan telepon, konferensi video dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Uni Eropa (EU), Organisasi Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE) serta mitra dan sekutunya di seluruh Eropa dan sekitarnya.

Namun, lanjut dia, AS menyatakan kesiapan dalam membantu Ukraina. Termasuk bantuan pertahanan guna memperkuat pertahanan Ukraina dalam menghadapi ancaman dan agresi Rusia yang meningkat.
Dilansir Antara, dukungan itu juga disampaikan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pidatonya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (17/2).
Menurut AS, situasi di Ukraina patut mendapat perhatian dunia lantaran ancaman perang yang membayangi Eropa karena Presiden Putin dinilai dapat menyerang kapan saja. Saat ini terpantau 150.000 tentara Rusia yang mengelilingi sepanjang perbatasan Ukraina dan Belarus.
“Kami terus mencari kekuatan, terutama kekuatan yang akan berada di garda depan setiap agresi baru terhadap Ukraina, terus berada di perbatasan,” tegas Menlu AS itu. (*)
Baca Juga
Eskalasi Perang Rusia-Ukraina Menguat Batalkan Pertemuan Negara-Negara G7
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Stok Amunisi AS Menyusut Imbas Perang 12 Hari Iran-Israel, Pentagon Setop Pasok Rudal Ukraina

5 Dampak Mengerikan Jika Terjadi Perang Dunia III, Trauma Psikologis hingga Meningkatnya Kemiskinan

Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan

Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina

Eks Marinir TNI AL Gabung Rusia Perang di Ukraina, Satria Bisa Dihukum Kalau Masih WNI

Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL

Presiden Ukraina Tuduh Tokoh Eropa Melacur Demi Posisi Podium Lapangan Merah

Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator

Amerika Usulkan Krimea Yang dianeksasi Jadi Bagian Dari Rusia
