Tradisi Mencukur Rambut Bayi Ketika Bayi Berusia 40 hari


Dilakukan di berbagai adat dan negara. (Kemdikbud)
BUDAYA mencukur rambut bayi yang baru lahir telah dikenal secara turun temurun. Biasanya, umat muslim menyelenggarakan upacara cukuran tersebut pada saat anaknya berusia 40 hari dengan maksud untuk membersihkan atau menyucikan rambut si kecil dari segala macam najis.
Selain itu, ada juga harapan dari dilaksanakannya tradisi itu, seperti agar si kecil tumbuh sehat hingga dijauhkan dari berbagai macam penyakit. Bagi orang tua yang melaksanakannya, tradisi itu juga jadi cara mereka untuk bersyukur kepada Tuhan karena telah mengaruniakan seorang anak pada mereka.
Baca juga:
Tak Sekadar Dihidangkan, Ikan Mas Arsik dalam Upacara Adat Batak Ada Maknanya

Biasanya, dalam pelaksanaan upacara itu, para pemuka agama setempat akan hadir dan membacakan doa-doa. Saat upacara itu juga, si kecil akan digendong oleh bapak atau kakeknya, dan akan digunting rambutnya oleh semua orang yang hadir dalam upcara tersebut.
Namun tak sesederhana itu, karena sebelum menggunting rambut, guntingnya terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air kembang tujuh rupa. Setelah itu, potongan rambut si kecil akan diletakkan di dalam kelapa hijau yang telah dilubangi atasnya.
Kemudian, para penggunting rambut juga akan ditetesi minyak wangi pada bajunya dan beberapa hari kemudian barulah rambut bayi bisa dicukur habis. Seluruh potongan rambut si kecil itu ditimbang di sebuah timbangan emas dan dinilai seharga nilai emas yang nantinya akan disumbangkan ke fakir miskin sebagai sedekah.
Setelah ditimbang, baru kelapa yang berisi rambut si kecil akan dicukur. Diketahui bahwa sedekah di sini mengandung harapan agar si kecil kelak akan menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat, nusa, bangsa, dan agama, serta berbakti kepada orang tuanya.
Baca juga:
Erina Gudono Lakukan Gladi Upacara Adat Jawa

Upacara ini juga ada di Bali, di mana si kecil yang masih berusia tiga bulan akan dicukur rambutnya dengan maksud untuk memperkenalkannya pada dunia. Sebelum usia tiga bulan, bayi dipercaya masih memiliki jiwa yang bersih dan suci.
Tradisi ini tak hanya dilaksanakan di Indonesia, sebab di Thailand ada juga upacara Khwan yang diselenggarakan saat bayi masih berusia satu bulan. Upacara itu terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama rambut si kecil akan dicukur habis oleh biksu, dan kemudian ditempatkan pada wadah yang terbuat dari kulit pisang lalu diapungkan ke air.
Tahap kedua, pihak keluarga akan mengikatkan tali pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki si kecil, dan selanjutnya meminta berkat. Pada umumnya, sebelum upacara ini digelar, si kecil belum memiliki nama.
Sementara, dalam budaya orang Tionghoa, upacara cukur rambut sendiri diberi nama Man Ye atau Man Yue yang dirayakan ketika si kecil baru berusia satu bulan. Upacara tersebut memiliki tujuan utama untuk memperkenalkan si kecil pada kerabat dan relasi dari orang tuanya. (waf)
Baca juga:
Mengenal Upacara Adat Brokohan
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya

Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global

Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional

Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta

Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian

Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan

Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia
