Jokowi Mantu

Tak Sekadar Dihidangkan, Ikan Mas Arsik dalam Upacara Adat Batak Ada Maknanya

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 27 November 2017
Tak Sekadar Dihidangkan, Ikan Mas Arsik dalam Upacara Adat Batak Ada Maknanya

Arsik ikan mas. (foto: resepkoki)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

UPACARA adat Batak yang dijalani putri Presiden Jokowi amat menarik untuk dicermati dan dibahas. Tak hanya dari segi urutan atau rangkaian upacara, tapi juga menu makanan yang dihidangkan.

Salah satu makanan yang dihidangkan dalam rangkaian upacara adat khas Batak Mandailing ialah ikan mas arsik. Makanan khas suku Batak itu merupakan sajian ikan mas yang dimasak dengan bumbu arsik, sejenis bumbu kuning dengan cita rasa gurih, asam, dan pedas. Ikan mas arsik disediakan sebagai simbol kehidupan yang lebih diberkahi.

Beda acara, beda jumlah ikan yang disajikan

Jumlah ikan mas yang disajikan dalam upacara adat berbeda-beda. Untuk pasangan yang baru menikah, orangtua hanya menyediakan satu ekor ikan. Jumlah tersebut melambangkan harapan dari kedua orangtua untuk anak mereka yang telah mengikat diri dalam jalinan pernikahan dan menjadi satu dengan pasangannya.

Selain itu, ikan melambangkan harapan dan berkat dari orangtua untuk melepas anak mereka. Ikan mas yang disajikan ialah ikan betina yang bertelur. Itu merupakan simbol doa agar pasangan segera memiliki keturunan.

Sementara itu, tiga ekor ikan mas biasanya diperuntukkan bagi pasangan suami istri yang baru saja mendapatkan anak. Namun, bagi orang tua yang sudah mempunyai cucu, jumlah ikan mas yang disajikan ialah lima ekor.

Selain itu, ada juga yang memakai tujuh ekor ikan mas. Namun, penyajian itu hanya bagi pemimpin Batak dan jarang dipergunakan karena jumlahnya yang dianggap sudah melewati batas masa kehidupan seseorang.

Cara penyajian juga tentukan makna

Penyajian ikan mas arsik ini pun tidak boleh sembarangan. Ikan mas harus disajikan dalam kondisi utuh, mulai kepala sampai ekornya. Sisik ikan mas pun tidak boleh dibuang.

Semua itu melambangkan kehidupan manusia secara utuh. Ikan pun tidak boleh dipotong selama prosesi. Memotong ikan sama artinya dengan mengharapkan pasangan tidak memiliki keturunan.

Selain itu, ikan mas arsik harus disajikan dengan posisi kepala ikan menghadap orang yang menerimanya. Jika ikan yang digunakan jumlahnya lebih dari satu, semua ikan harus dibariskan secara sejajar. Posisi tersebut memiliki makna untuk keluarga yang menerima agar dapat menjalani segalanya secara beriringan dan dengan arah tujuan yang sama. Jika menghadapi kesulitan dan rintangan, keluarga diharapkan bisa menyelesaikannya secara bersama-sama.

Wah, siapa sangka ya hidangan tradisiional itu tak hanya lezat, tapi juga kaya makna.(*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan