Tarik Wisatawan, Area Publik di Solo Dipercantik Seni Instalasi
Warga berfoto di dekat seni instalasi wayang jerami di Plaza Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/12) malam. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Inovasi di sektor wisata terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, agar kota ini tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Salah satu inovasi itu adalah mempercantik ruang publik di Plaza Balai Kota Solo yang dikelola Pemkot Solo dengan seni instalasi wayang jerami. Seni visual tiga dimensi itupun menarik perhatian masyarakat dan menjadi objek swafoto.
Baca Juga:
Yang Harus Diperhatikan Dunia Pariwisata di Tahun 2022
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, mempercantik ruang publik dengan seni instalasi wayang jerami bagian upaya Pemkot Solo untuk memanfaatkan ruang publik. Ia menilai selama ini ruang publik di Solo kurang tergarap dengan baik.
"Sekarang kelola ruang publik di Solo dengan baik dan ternyata mendapatkan respons positif dari wisatawan dan masyarakat," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Kamis (9/12).
Dikatakannya, ruang publik di Solo dengan dilengkapi seni instalasi wayang jerami untuk saat ini baru diawali di Plaza Balai Kota Solo. Kedepan instalasi wayang jerami akan dipasang di ruang publik lainnya
"Untuk seniman yang buat karya ini dari ISI (Institut Seni Indonesia) Solo," kata dia.
Seniman Wayang Jerami, Parjiyo, menyebut, proses pembuatan wayang tersebut butuh waktu hingga sebulan. Ada belasan unit wayang yang dipajang di Plaza Balai Kota.
"Instalasi wayang jerami ini tidak ada tokoh wayang khusus yang ditonjolkan. Hanya sosok laki-laki dan perempuan," kata Parjiyo.
Ia mengaku, mendapatkan orderan dari Wali Kota Solo untuk membuat instalasi wayang jerami di Plaza Balai Kota. Dengan itu masyarakat sekarang bisa mengenal seni instalasi wayang jerami.
"Ya, saya senang sekali karena bisa mengenalkan seni instalasi kepada masyarakat,” kata dia
Parjiyo mengaku, bahan dasar wayang berasal dari Bekonang, Kabupaten Sukoharjo. Untuk merangkai satu wayang butuh tiga orang perupa. Selain jerami, bahan lain yang dibutuhkan adalah bambu dan kawat.
"Ada sembilan perupa untuk bikin 45 wayang selama 30 hari pembuatan. Melihat antusiasme masyarakat yang swafoto, saya senang sekali," katanya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
3 Tren Masa Depan Dunia Pariwisata
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Keraton Solo Pecah, Bakal Ada 2 Raja
Viral, Orang Menangis Malam Hari Pakai Toa Masjid Bikin Warga Kampung Terganggu
Rutan Solo Bakal Direlokasi ke Karanganyar, Komisi XIII DPR: Bangunan Lama Dijadikan Museum dan Kawasan Ekonomi Kreatif
Gelar Upacara Adat Kenaikan Tahta Paku Buwono XIV, Sultan Yogyakarta Diundang
Keraton Surakarta Gelar Upacara Jumenengan PB XIV, Sabtu (15/11)
Ketua DPC Solo Terang-terangan Tolak Rencana Budi Arie Mau Masuk Gerindra
Mediasi Deadlock, Warga Tetap Tolak Pendirian SPPG Solo dan Minta Pindah Lokasi
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Bawa Spanduk Marsinah, Massa Eks Karyawan PT Sritex Demo Tuntut Pembayaran Pesangon
Resmob Polres Sukoharjo Tangkap Penadah Bayi Korban Penculikan Lintas Provinsi